MUARADUA, HARIANOKUSELATAN.ID - Harga komoditas lada di Kabupaten OKU Selatan mengalami lonjakan yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Kini, harga lada yang semula berada di kisaran Rp20.000 per kilogram, telah meningkat menjadi Rp75.000 hingga Rp78.000 per kilogram.
"Alhamdulillah, minggu ini harga lada yang kami jual sudah mencapai Rp75.000 hingga Rp78.000 per kilogram. Sebelumnya, harganya hanya sekitar Rp20.000, bahkan sempat jatuh di bawah Rp15.000," ungkap Mul, seorang petani dari Desa Kenali, Kecamatan Buay Sandang Aji (BSA), pada Sabtu, 2 November 2024.
BACA JUGA:DPRD Bahas Pra APBD Tahun 2025 Bersama Pemda OKU Selatan
BACA JUGA:Kejari OKU Selatan Minta Camat Tingkatkan Peran Awasi Dana Desa
Mul berharap agar harga lada tetap stabil di rentang tersebut, sehingga petani semakin termotivasi untuk melanjutkan usaha berkebun. "Dengan harga yang meningkat, pendapatan kami juga bertambah, dan semangat untuk bertani kembali muncul. Sebelumnya, banyak yang merasa lesu karena harga yang tidak menguntungkan," jelasnya.
Kondisi ini memberikan harapan baru bagi para petani, karena permintaan lada di Kabupaten OKU Selatan masih tetap tinggi. Lada merupakan salah satu bahan pokok yang dibutuhkan oleh banyak rumah tangga, sehingga hasil panen ini memberikan manfaat bagi banyak orang.
BACA JUGA:Sekda OKU Selatan Promosikan Pesona Danau Ranau di Forum Investasi Sumsel
BACA JUGA:Cegah Masalah Gigi Sejak Dini, Puskesmas Muaradua Edukasi Siswa SD
"Kami berharap harga bisa tetap stabil, bahkan jika bisa naik lebih tinggi dari sekarang, agar pendapatan kami semakin meningkat," lanjut Mul. Dengan tingginya harga lada, diharapkan kesejahteraan petani pun meningkat, sejalan dengan kebutuhan pasar yang terus ada.
"Setidaknya, dengan harga yang baik, pemasukan kami bisa seimbang dengan pengeluaran. Komoditas lada memang selalu dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari," tandasnya. (Dal)