Whole Grain Lebih Sehat dari Refined Grain? Ini Penjelasan Ahli Gizi

--
HARIANOKUSELATAN - Whole grain atau biji-bijian utuh semakin dianjurkan oleh para ahli kesehatan sebagai bagian penting dari pola makan sehat. Di Amerika Serikat, pedoman diet merekomendasikan agar setidaknya setengah dari konsumsi biji-bijian seseorang berasal dari whole grain. Di Inggris, National Health Service (NHS) menyarankan masyarakat untuk memilih varian gandum utuh atau tinggi serat.
Menurut Mayo Clinic, whole grain terbukti membantu mengendalikan kadar kolesterol, berat badan, serta tekanan darah. Selain itu, konsumsi rutin biji-bijian utuh dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
Namun, refined grain seperti nasi putih, roti putih, dan pasta biasa tidak harus dihindari sepenuhnya. Pakar gizi menekankan bahwa terlalu fokus pada satu jenis makanan justru bisa menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan secara keseluruhan.
Perbedaan Whole Grain dan Refined Grain
Dena Champion, ahli diet terdaftar dari Ohio State University Wexner Medical Center, menjelaskan bahwa setiap biji-bijian utuh terdiri dari tiga bagian utama:
-
Bran (kulit luar keras) – kaya serat, vitamin B, dan antioksidan
-
Germ (inti biji) – mengandung lemak sehat, protein, vitamin, dan mineral
-
Endosperm (bagian tengah yang bertepung) – sebagian besar karbohidrat
Refined grain mengalami proses penggilingan yang menghilangkan bran dan germ, menyisakan hanya endosperm. Proses ini membuat tekstur lebih halus dan masa simpan lebih lama, namun juga mengurangi kadar serat dan nutrisi penting lainnya.
Saran dari Pakar
Meski whole grain lebih unggul dalam kandungan gizi, refined grain tetap bisa menjadi bagian dari diet seimbang, terutama bagi mereka yang memerlukan energi cepat cerna atau memiliki kondisi pencernaan tertentu. Yang terpenting adalah memperhatikan keseimbangan nutrisi dan gaya hidup secara keseluruhan, bukan sekadar memilih satu jenis makanan.