Dampak Kerusuhan Aksi Demo Perputaran Uang Miliaran Tersendat

Ribuan mahasiswa mewakili suara masyarakat gelar aksi di kawasan simpang lima DPRD Sumsel, kemarin (1/9). Mereka menyuarakan tujuh tuntutan kepada DPRD Sumsel. -Foto: Kris/Sumeks.-
PALEMBANG - Gelombang aksi demonstrasi di Palembang berdampak langsung pada aktivitas ekonomi masyarakat. Kekhawatiran akan potensi kerusuhan membuat sejumlah pasar, toko, hingga pusat perbelanjaan mengalami penurunan pengunjung drastis. Kondisi ini menyebabkan perputaran uang bernilai miliaran rupiah ikut tersendat.
BACA JUGA:Mantan Ketua KONI Lahat Resmi Ditahan Terkait Dugaan Korupsi Dana Hibah Rp20,4 Miliar
BACA JUGA:Kerap Makan Korban, Warga Gotong Royong Timbun Jalan Raya Ranau Secara Swadaya
Pasar Sepi, Pedagang Merugi
Pantauan di beberapa titik keramaian, seperti Pasar 16 Ilir, Pasar Lemabang, dan Pasar Km 5, suasana terlihat lengang. Banyak pedagang mengeluh karena omzet anjlok drastis.
“Biasanya sehari bisa lebih dari Rp1 juta, kemarin hampir tidak ada pembeli,” ujar Herlina, pedagang pakaian di 16 Ilir. Kondisi serupa dialami pedagang ketek hingga penjual sayur-mayur yang seharian menunggu pembeli.
Bahkan, beberapa toko memilih tutup untuk menghindari risiko jika demo berujung ricuh. “Kami lebih utamakan keamanan. Omzet hilang sehari itu bisa jutaan rupiah, tapi lebih baik aman,” ungkap Aci, pengelola toko elektronik di kawasan Jl Kol Atmo.
BACA JUGA:2 Siswa SMP Simpang Lolos Seleksi Sumsel, Siap Melaju ke Nasional Diajang OSN
BACA JUGA:Pemda OKU Selatan Minta Para Sekolah Tingkatkan Perpustakaan
Mall, Bank, dan Layanan Publik Tetap Beroperasi
Meski pasar tradisional sepi, pusat perbelanjaan modern seperti Palembang Square (PS) Mall dan Palembang Icon Mall tetap buka dengan pengamanan ekstra. Namun, jumlah pengunjung jauh berkurang dibanding hari biasanya.
Sementara layanan publik masih berjalan normal. RS Siloam Sriwijaya tetap melayani hingga ribuan pasien rawat jalan per hari, sedangkan sektor perbankan juga beroperasi seperti biasa. “Tidak ada gangguan, semua layanan tetap normal. Kami hanya lebih waspada karena ada aksi demo,” ujar Bambang Indro Panoyo, Vice President Bank Mandiri Region II Sumatera II.
Untuk ASN, Pemkot Palembang mengimbau pegawai tetap masuk kerja namun tidak menggunakan seragam dinas, sementara aktivitas sekolah ditiadakan selama dua hari demi keamanan siswa.
BACA JUGA:Personel Polsek Kisting Budidayakan Warga Tekuni Tanam Cabai
BACA JUGA:Libatkan TNI, Lapas Muaradua Pastikan Blok Napi Steril dari Barang Terlarang
Ekonomi Tersendat, Investor Bisa Ragu
Ekonom Sumsel sekaligus Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Palembang, Prof Dr Sri Rahayu SEMM, menilai aksi unjuk rasa adalah bagian dari kebebasan berpendapat, namun harus dilakukan tertib dan tanpa anarkisme. Menurutnya, kerusakan fasilitas umum dapat memperburuk citra daerah dan membuat investor enggan menanamkan modal.