UNHCR Pangkas Anggaran, Tutup Biro Afrika Selatan

--

IKLAN UMROH

Jenewa: Badan Pengungsi PBB (UNHCR) mengumumkan akan memangkas anggaran tahunannya hampir seperlima akibat keterbatasan keuangan. Pemangkasan ini dilakukan meskipun jumlah pengungsi global terus meningkat karena konflik, termasuk perang di Sudan.

 

Melansir dari CNA, Selasa (2/9/2025), anggaran UNHCR untuk tahun 2026 diproyeksikan turun menjadi US$8,5 miliar (Rp139,6 triliun). Jumlah ini menurun dari US$10,2 miliar (Rp167,5 triliun) pada 2025, berdasarkan dokumen yang dipublikasikan secara daring.

 

Selain pemangkasan anggaran, UNHCR juga akan menutup biro regional di Afrika Selatan dan memangkas hampir 4.000 pekerjaan. Seorang juru bicara UNHCR menyebut anggaran tersebut masih bersifat “aspiratif”.

 

Ia menekankan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, lembaga ini hanya menerima separuh dari kebutuhan dana. Ia memperingatkan pemangkasan donor menimbulkan risiko besar bagi pengungsi, bahkan menyatakan bahwa “yang rentan akan meninggal” tanpa dukungan memadai.

 

UNHCR memperkirakan jumlah pengungsi dan orang tanpa kewarganegaraan akan melonjak menjadi 136 juta pada 2026. Namun, angka itu disebut sebagai perkiraan perencanaan untuk pertemuan donor di Jenewa bulan depan, bukan prediksi pasti.

 

Penutupan biro Pretoria di Afrika Selatan akan berlaku mulai 1 Oktober, dengan tanggung jawabnya dialihkan ke kantor di Afrika Timur dan Barat. Biro tersebut sebelumnya mempekerjakan 72 staf dan mencakup koordinasi di 16 negara.

 

Wilayah Afrika Selatan selama ini menjadi tempat bagi pengungsi dari Republik Demokratik Kongo dan kekerasan di Mozambik utara. Dampak pemangkasan anggaran sudah mulai terlihat.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan