MUARADUA, HARIAN OKU SELATAN - Petani di Kabupaten OKU Selatan menangis. Mereka terpaksa menjual jagung dengan harga murah kepada pengepul (pengusaha) karena tak punya pilihan.
“Terpaksa jual dengan harga Rp 2.900-3.000/ kilogram jagung basah dengan kadar air 25-20 persen sehabis panen. Karena hawatir harga terus turun," kata Ipul, warga Banjar Agung, Kecamatan Buay Rawan. Sabtu, 21 Juli 2024.
Harga jual jagung anjlok dari Rp 4.000 per kilogram menjadi Rp 3.000 per kilogram. Ironisnya, kondisi itu terjadi saat musim panen raya tiba sehingga membuat petani menjerit.
Jika, harga jual jagung pada pada beberapa pekan lalu masih berada di kisaran Rp 4.000 per kilogram. Namun harga anjlok menjadi Rp 3.000 per kilogram hingga saat ini.
BACA JUGA:Beredar Video, Seorang Pemuda Congkel Kotak Amal Masjid
Tak sampai di situ, harga jual jagung kembali terjun bebas menjadi Rp 3.000 per kilogram sejak beberapa pekan terakhir. Hal itu membuat petani jagung kembali dibuat kecewa.
"Harga jagung ini turun drastis. Tapi mau bagaimana lagi. Kami terpaksa jual murah karena harus bayar utang," ceritanya.
Menurutnya, modal awal yang dihabiskan untuk menanam jagung lebih dari Rp 10 juta namun ketika panen harga anjlok.
Belum lagi sewa pekerja dan mesin saat panen capai Rp 3 juta. “Dari panen saat ini hasilnya hanya beberapa pikul jagung.
Meski merugi, kami bersyukur bisa panen dan bayar utang, karena ada juga jagung yang diserang hama jadi gagal panen,” katanya.
BACA JUGA:Cegah Anemia, Puskesmas Berikan Tablet Tambah Darah
Sebelumnya, Ia sudah memprediksi harga jagung semakin turun jika sudah memasuki panen raya. Dia pun mengeluh sebab harga bibit, pupuk, dan perawatan bertani jagung sangat mahal.
"Pupuk sekarang mahal, bibit jagung juga mahal, belum lagi biaya perawatan. Harga jual jagung sejak awal diprediksi anjlok saat panen raya," bebernya. (Dal)