Bolehkah Memakan Daging Aqiqah Sendiri? Ini Penjelasannya

Kambing --

Pendapat Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin – Beliau menyatakan bahwa sebagian daging aqiqah sebaiknya dimakan oleh keluarga, sementara sebagian lainnya diberikan kepada fakir miskin atau kerabat.

BACA JUGA:Guru MTs 1 OKU Selatan Ajak Siswa Baca Yasin Setiap Jumat

BACA JUGA:Wisata Pemandian Mencar Jaya di OKU Timur

BACA JUGA:Kasus Korupsi Aset YBS Berlanjut, Plt Sekda Palembang Kembali Diperiksa

Tidak ada ketentuan khusus mengenai kadar pembagiannya.

Pendapat Mazhab Syafi’i – Dalam mazhab ini, hukum aqiqah disamakan dengan qurban dalam hal pemanfaatannya. Seperti halnya qurban, pemilik aqiqah boleh memakan sebagian dagingnya.

Hukum Berbagi Daging Aqiqah

Meskipun boleh memakan daging aqiqah sendiri, Islam sangat menganjurkan untuk membagikan sebagian besar daging kepada yang membutuhkan, seperti fakir miskin dan anak yatim.

Hal ini sebagai bentuk rasa syukur sekaligus kepedulian sosial.

Tidak ada aturan baku mengenai pembagian daging, tetapi mayoritas ulama menyarankan agar sebagian besar daging disedekahkan. Pembagian ini bisa dalam bentuk daging mentah atau setelah dimasak.

Kapan Aqiqah Dilakukan dan Berapa Lama Dagingnya Bisa Disimpan?

Aqiqah idealnya dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran, tetapi jika ada kendala, bisa dilakukan di hari lain. Setelah penyembelihan, daging aqiqah sebaiknya segera dibagikan atau dikonsumsi.

BACA JUGA:Senyum Bahagia Keluarga Bahri, Terima Bantuan Bedah Rumah dari Polres OKU Selatan

BACA JUGA:Pelantikan Kepala Daerah Terpilih 2024 Dipastikan Diundur

BACA JUGA:KPU OKI Tunggu Restu KPU RI untuk Lelang Logistik Pemilu

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan