Target 421 GW! Indonesia Pacu Transisi Energi dengan PLTS Terapung

Minggu 16 Feb 2025 - 21:16 WIB
Reporter : Hamdal Hadi
Editor : Christian Nugroho

JAKARTA, HARIANOKUSELATAN.ID - Indonesia semakin gencar mendorong transisi energi terbarukan dengan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung. Salah satu langkah konkret dilakukan oleh Utomodeck Group, yang resmi memperluas bisnisnya ke industri PLTS Terapung dengan membuka dua fasilitas produksi di Batam dan Surabaya.

Melalui lini bisnis Utomo SolaRUV, Utomodeck Group menggandeng Sungrow Floating PV, pemimpin global industri PLTS Terapung Tier-1, untuk memperkuat rantai pasok di Indonesia. Kerjasama strategis ini ditandatangani oleh Anthony Utomo, Managing Director Utomo SolaRUV, dan Arnold Layuk Mairi, Direktur PT Sungrow Floating Batam, pada Kamis, 6 Februari 2025.

BACA JUGA:Personel Polsek Kisting Bantu Warga Bersihkan Kebun

BACA JUGA:SMP Negeri 1 Simpang Ajak Siswa Sarapan Bergizi

"Melalui kerja sama ini, Utomo SolaRUV berkomitmen memasok komponen PLTS Terapung ber-TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) guna mendukung pembangunan PLTS Terapung di Indonesia. Ini bukan hanya untuk mencapai target bauran energi baru dan terbarukan (EBT) nasional, tetapi juga menunjukkan daya saing Indonesia dalam penguasaan teknologi PLTS Terapung secara global," ujar Anthony Utomo, yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Tetap EBTKE Kadin Indonesia.

Target 421 GW PLTS pada 2060

Berdasarkan data Kementerian ESDM, Indonesia menargetkan pengembangan 20,9 GW pembangkit listrik energi terbarukan pada tahun 2030. Sementara itu, pada 2060, Indonesia menargetkan lebih dari 700 GW kapasitas listrik berbasis energi baru dan terbarukan, dengan PLTS Terapung menyumbang 421 GW atau hampir 60% dari total kapasitas pembangkit listrik nasional.

BACA JUGA:Si Jago Merah Mengamuk di Banding Agung, Pemilik Rumah Luka Bakar

BACA JUGA:Sekda OKU Selatan Minta Petugas Kebersihan Bekerja Maksimal

Saat ini, Utomo SolaRUV telah mengoperasikan pabrik modul surya dan floater PLTS Terapung di Batam dengan merek Utomo Floater, yang memiliki kapasitas 1 Gigawatt Peak (GWp). Kerja sama dengan Sungrow Floating PV diharapkan akan memperkuat industri dalam negeri, baik dalam rantai pasok maupun teknologi manufaktur PLTS Terapung.

Transfer Teknologi dan Riset PLTS Terapung

Sebagai bagian dari Kerjasama Operasi (KSO) dengan Sungrow Floating PV, Utomo SolaRUV tidak hanya fokus pada manufaktur, tetapi juga mendorong pengembangan riset dan teknologi PLTS Terapung di Indonesia.

BACA JUGA:Sukseskan Program Pemerintahan, Polres OKU Selatan Gelar Rakor Bersama Dinas Ketahanan Pangan

BACA JUGA:Dana BOS 2025 Resmi Ditetapkan, Begini Aturannya

"Kolaborasi dengan Sungrow Floating PV bukan sekadar kemitraan bisnis, tetapi juga transfer teknologi dan peningkatan kapabilitas dalam negeri di sektor PLTS Terapung. Dengan dukungan dari mitra teknologi kelas dunia, kita dapat mempercepat inovasi, meningkatkan daya saing, dan membangun ekosistem industri PLTS Terapung yang berkelanjutan di Indonesia," ujar Arnold Layuk Mairi, Direktur PT Sungrow Floating Batam.

Kategori :