Proyek Pasar Cinde semula digadang-gadang menjadi simbol modernisasi pusat perdagangan Palembang. Namun kenyataannya, pembongkaran pasar lama tidak diikuti pembangunan yang tuntas. Proyek pun mangkrak, meninggalkan ratusan pedagang yang sudah membayar untuk mendapatkan kios, namun hingga kini belum memperoleh haknya.
Banyak pedagang terpaksa pindah tempat, bahkan ada yang harus menutup usaha karena kehilangan sumber penghasilan. Kondisi ini memicu desakan publik agar Kejati Sumsel mengusut kasus ini hingga tuntas dan terbuka.
Sejak awal 2024, penyidikan kasus Pasar Cinde menjadi prioritas Kejati Sumsel. Puluhan saksi telah diperiksa dari berbagai latar belakang, termasuk pejabat aktif, mantan pejabat Pemkot, hingga pihak-pihak dari Pemprov Sumsel.
BACA JUGA:Dinas KB OKUS Jemput Bola, Buka Posko Pelayanan KB Gratis di Depan SMP Al Kahfi Muaradua
BACA JUGA:Anjing Peliharaan Bisa Jadi Ancaman Mematikan, Diskanak Beri Peringatan Serius
Pemeriksaan terhadap KA mempertegas bahwa penyidik tengah menyisir secara menyeluruh semua pihak yang diduga memiliki informasi atau keterlibatan dalam proyek revitalisasi yang berubah jadi polemik tersebut.