Program Ketahanan Pangan Desa Tanjung Beringin Diduga Jadi Ladang Korupsi Berjamaah

Pengadaan Ketahanan Pangan Hewani jenis sapi di Desa Tanjung Beringin , Kecamatan Buana Pemaca, Kabupaten OKU Selatan diduga dijadikan praktek Korupsi secara jamaah. -Foto: Hamdal Hadi/Harian OKU Selatan.-
MUARADUA, HARIANOKUSELATAN.ID - Program pengadaan ketahanan pangan hewani berupa sapi di Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Buana Pemaca, Kabupaten OKU Selatan, diduga menjadi ajang korupsi berjamaah.
Ketahanan Pangan Dana Desa Tahun 2024 di desa tersebut mengalokasikan anggaran sebesar Rp161.762.000 untuk pengadaan 12 ekor anak sapi. Namun, berdasarkan penelusuran di lapangan, harga real per ekor anak sapi seharusnya hanya berkisar antara Rp6 juta hingga Rp7 juta.
BACA JUGA:Polres OKUS Lakukan Panen Jagung Bersama Warga Poktan Binaan
BACA JUGA:Dinas Ketahanan Pangan Pantau Harga Kebutuhan Pokok
Dalam dokumen Rencana Anggaran Belanja (RAB) Desa, harga pembelian anak sapi tersebut tercatat sebesar Rp12.300.000 per ekor. Untuk menutupi ketidaksesuaian ini, pihak desa diduga melakukan penggemukan anak sapi agar tidak tampak kecil dan sesuai spesifikasi dalam laporan.
Dugaan korupsi berjamaah ini melibatkan sejumlah pihak, mulai dari Kepala Desa, Ketua BPD, Sekretaris Desa, Bendahara, Kaur Pembangunan, hingga pihak terkait lainnya.
BACA JUGA:BPBD OKU Selatan Sambangi Korban Terjangan Angin Kencang
BACA JUGA:Warga OKU Selatan Bangga Miliki RSUD Bak Mall
"Kalau kami lihat, harga sapi itu hanya sekitar Rp6 juta sampai Rp7 juta, karena memang jenisnya kecil," ujar RK, warga Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Buana Pemaca, Kabupaten OKU Selatan, Minggu 27 April 2025.
RK menambahkan, dugaan praktek korupsi berjamaah ini cukup kuat karena adanya kolaborasi antara Kepala Desa dan perangkat desa. "Kades ini bekerjasama dengan perangkatnya, sehingga kegiatan ini tidak mencuat karena orang-orang di dalam sudah diamankan. Kami sebagai masyarakat berharap ada tindakan dari Aparat Penegak Hukum (APH) untuk membuktikan kecurigaan ini," pintanya.
BACA JUGA:Masuki Musim Panen, Harga Kopi di OKU Selatan Bertahan Diangka Rp 62 Ribu
BACA JUGA:Kemenag OKU Selatan Bagikan 92 Paket Koper Haji untuk Jemaah 2025
Ia juga menyoroti bahwa kejanggalan tidak hanya terjadi pada program ketahanan pangan, tetapi juga pada kegiatan Biopolk ketahanan pangan serta proyek infrastruktur lainnya di desa tersebut.
Sayangnya hingga berita ini ditayangkan, Kepala Desa Tanjung Beringin, Budi Cendikiawan, belum berhasil dikonfirmasi oleh awak media. (Dal)