Topan Co-May Mendekat, Filipina Tutup Sekolah, Batalkan Penerbangan
Manila: Pemerintah Filipina menutup sekolah dan membatalkan penerbangan pada Kamis (24/7/2025). Keputusan ini diambil setelah hujan deras yang dipicu oleh Topan Co-May dan badai tropis lainnya melanda Pulau Luzon, wilayah utara negara itu.
Melansir dari The Straits Times, Topan Co-May sebelumnya berstatus sebagai badai tropis. Namun, intensitasnya meningkat semalam dan kini menjadi topan dengan kecepatan angin maksimum mencapai 120 kilometer per jam.
Badan cuaca nasional memperkirakan Topan Co-May akan mendarat di wilayah pesisir barat, antara La Union dan Ilocos Sur, Jumat (25/7/2025) pagi. Bencana ini terjadi setelah beberapa hari hujan monsun sejak 18 Juli.
Hujan tersebut telah menyebabkan sedikitnya 12 orang meninggal dunia dan delapan lainnya hilang, menurut laporan badan penanggulangan bencana nasional. Sebagai langkah pencegahan, otoritas penerbangan sipil Filipina telah membatalkan sekitar 70 penerbangan domestik dan internasional.
Pemerintah juga mengumumkan penghentian semua kegiatan belajar-mengajar di seluruh wilayah Luzon pada Kamis (24/7/2025). Sementara itu, banjir parah telah merendam beberapa wilayah di ibu kota Manila.
Air setinggi pinggang membanjiri lingkungan permukiman, memaksa puluhan ribu warga mengungsi. Di provinsi-provinsi sekitar Manila, banyak warga yang terjebak dan harus dievakuasi menggunakan perahu.
“Kami belum bisa mengizinkan mereka pulang karena hujan masih turun dan beberapa badai diperkirakan masih akan memengaruhi negara ini,” kata koordinator evakuasi Ria Mei Pangilinan.
Ia juga memperingatkan bahwa jumlah pengungsi bisa terus bertambah jika curah hujan tidak mereda. Topan Co-May terpantau berada sekitar 210 kilometer dari pantai barat Filipina pada pukul 11 pagi waktu setempat.
Sementara itu, badai tropis lain bernama Francisco berada sekitar 735 kilometer dari pantai timur Filipina dan bergerak menuju Taiwan bagian utara. Meski demikian, kedua badai ini diperkirakan tidak akan saling bertabrakan.
Pemerintah dan pihak berwenang terus memantau situasi secara intensif. Mereka juga memperingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir dan longsor akibat hujan ekstrem.