Presiden Prabowo Bertemu Pimpinan Uni Eropa Bahas IEU-CEPA
Jakarta: Presiden Prabowo Subianto akan bertemu para pimpinan Uni Eropa untuk membahas Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Kesepakatan itu disebut juga Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Uni Eropa.
Para pemimpin Uni Eropa tersebut adalah Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, dan Presiden Dewan Eropa, Antonio Costa. Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan perundingan IEU-CEPA sudah berlangsung sangat lama, sehingga pertemuan ini sangat akan sangat menentukan.
"Perundingan IEU-CEPA sudah memasuki tahun ke-10 atau lebih dari 19 putaran," ujarnya di Brussel, Belgia, Sabtu (12/7/2025). Namun, lanjut Airlangga, seluruh isinya akan selesai dan ini merupakan sebuah milestone baru di tengah situasi ketidakpastian.
Menurut Menko, penandatanganan IEU-CEPA rencananya akan dilakukan pada kuartal III 2025 di Jakarta. Hanya saja keputusan lebih detail akan diumumkan langsung oleh Presiden Prabowo.
"Kita tunggu pengumuman dari Bapak Presiden," ucapnya. Yang pasti, Airlangga menegaskan sekarang ini sudah tidak ada kendala lagi.
Menko menekankan jika IEU-CEPA ditandatangani, maka produk Indonesia dapat masuk Eropa dengan tarif hingga nol persen. Menurut dia, meski situasi ketidakpastian membuat proses IEU-CEPA berliku, tetapi posisi Indonesia terbantu setelah masuk OECD.
"Mereka melihat regional ASEAN sangat kuat dan Indonesia menjadi jangkarnya," ujarnya. Sesudah Indonesia, Airlangga mengatakan negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia dan Thailand akan segera menyusul.
Eropa akan menjadi alternatif pasar baru bagi produk-produk Indonesia, melihat nilai impor Eropa di dunia mencapai USD6,6 triliun. Ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan Amerika Serikat (AS) yang hanya USD3,3 triliun.