Produk Indonesia Kuasai Pasar Haji Arab Saudi, Ekspor Bumbu Masak Tembus Rp87 Miliar

Makanan jamaah haji Indonesia yang bermenu khas Nusantara. -Foto: Mohamad Nur Khotib/Media Center Haji 2025.-

MAKKAH, HARIANOKUSELATAN.ID - Produk-produk asal Indonesia kian mendominasi pasar layanan konsumsi jemaah haji di Arab Saudi. Salah satu yang paling mencolok adalah lonjakan penggunaan bumbu masak instan buatan dalam negeri yang nilainya menembus angka Rp87 miliar pada musim haji 2024.

Konsul Jenderal Republik Indonesia di Jeddah, Yusron B Ambary, mengungkapkan bahwa hampir seluruh dapur penyedia konsumsi bagi jemaah Indonesia kini memakai bumbu masak produksi Tanah Air. Ini menjadi kemajuan pesat dibandingkan tahun sebelumnya, di mana distribusi produk Indonesia masih menemui banyak hambatan.

“Tahun ini adalah titik balik. Penggunaan bumbu masak Indonesia hampir 100 persen di dapur-dapur konsumsi jemaah. Ini bukti bahwa ekosistem layanan haji kita mulai dikuasai produk dalam negeri,” ujar Yusron dalam keterangan resminya.

BACA JUGA:2 Perusahaan Limbah B3 Disegel! KLH: Ada Dugaan Pelanggaran Berat

BACA JUGA:UPT Puskesmas Muaradua Datangkan Tim Medis ke Desa untuk Cek Kesehatan Gratis

Keberhasilan ini tak lepas dari kerja sama strategis antara KJRI Jeddah, sembilan importir asal Indonesia yang beroperasi di Arab Saudi, dan peran sentral BPKH Limited. Badan ini berfungsi sebagai jalur distribusi resmi yang memudahkan penyaluran logistik dari Indonesia ke dapur-dapur di Makkah dan Madinah.

Menurut Yusron, peran BPKH Limited sangat penting karena dapat langsung melakukan pemesanan dan distribusi berbagai produk makanan seperti bumbu, mie instan, santan, dan tuna kaleng.

BACA JUGA:Posyandu Lansia Jadi Prioritas, Dinkes OKU Selatan Genjot Program Pemeriksaan dan Edukasi

BACA JUGA:Perpustakaan OKUS Turun ke Sekolah: Cerdaskan Anak Bangsa Lewat Literasi

“Kalau tidak melalui importir resmi atau BPKH Limited, sulit sekali menembus ketatnya aturan dari Saudi Food and Drug Authority (SFDA). Tapi tahun ini, alhamdulillah, mekanisme itu berjalan baik,” terangnya.

Yusron menambahkan bahwa pihak KJRI rutin melakukan inspeksi langsung ke dapur-dapur penyedia konsumsi untuk memastikan produk Indonesia benar-benar digunakan.

Ekspor produk makanan dan minuman Indonesia ke Arab Saudi juga menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan. Tahun lalu, Arab Saudi menjadi pasar dengan pertumbuhan ekspor tertinggi kedua dari Indonesia setelah Spanyol.

BACA JUGA:Dinas Damkar Bantu Warga Evakuasi Tawon Vespa

BACA JUGA:Personel Polsek BSA Ajak Warga Manfaatkan Pekarangan Tanam Sayur

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan