Apalagi, sambung Hendi, dirinya sempat merasa kaget dengan aturan final yang dibuat panitia. Mulai dari penggunaan kartu dan aturan lainnya. “Pas penyisihan kemarin itu pakai gaplek batu. Di final ini pakai kartu. Jadi cukup kaget. Tapi kami cepat adaptasi,” terangnya.
Dia berharap, kegiatan turnamen tersebut bisa digelar rutin. Sebab, dirinya bisa bersilaturahmi dengan rekan polisi dari daerah lainnya. “Harapannya bisa sering digelar,” tandasnya.
Turnamen Gaple Kapolda Sumsel Cup 2025 diikuti sebanyak 1.924 peserta dari berbagai daerah di Sumsel. Seleksi mulai dilakukan di masing-masing Polres Kabupaten/kota hingga mendapatkan tiga perwakilan yang berlaga di babak final di Mapolda Sumsel.
Selain kategori umum, turnamen ini juga menggelar pertandingan eksebisi Forkopimda Plus, Pejabat Utama (PJU) Plus serta jurnalis.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, dalam keterangannya menyampaikan apresiasi tinggi atas antusiasme seluruh peserta serta kerja keras panitia yang telah sukses menyelenggarakan turnamen ini secara meriah dan tertib.
“Turnamen Gaple Kapolda Sumsel Cup 2025 ini adalah bentuk pendekatan humanis Polri dalam memperingati Hari Bhayangkara ke-79. Kita ingin hadir lebih dekat dengan masyarakat, tidak hanya lewat tugas pengamanan, tetapi juga melalui kegiatan yang menyentuh sisi emosional dan sosial,” ujar Kapolda.
Irjen Pol Andi Rian juga menekankan bahwa ke depan, kegiatan serupa akan terus dikembangkan agar mampu menjangkau lebih luas lagi elemen masyarakat, termasuk pelajar, komunitas, dan organisasi kemasyarakatan.
“Semangatnya bukan sekadar bertanding, tapi membangun silaturahmi, persatuan, dan kekeluargaan. Ini wujud bahwa Polri bisa hadir sebagai sahabat rakyat dalam berbagai momen kehidupan,” tandasnya.