Pembangunan Sarana Rumah Dinas Bupati Disorot, Ini Penjelasan Pihak Pemborong

Proyek pembangunan sarana dan prasarana rumah dinas Bupati OKU Selatan yang menelan anggaran sebesar Rp 5 miliar menjadi sorotan publik belakangan ini. -Foto: Hamdal Hadi/Harian OKU Selatan.-
MUARADUA, HARIANOKUSELATAN.ID - Proyek pembangunan sarana dan prasarana rumah dinas Bupati OKU Selatan yang menelan anggaran sebesar Rp 5 miliar menjadi sorotan publik belakangan ini.
Terkait berbagai isu yang muncul, pemborong proyek yakni Dedi, akhirnya buka suara untuk memberikan klarifikasi dan meluruskan sejumlah informasi yang dinilai simpang siur.
Dedi menegaskan bahwa proyek yang ia kerjakan bukan pembangunan rumah dinas itu sendiri, melainkan hanya sarana dan prasarana pendukung di area kompleks rumah dinas tersebut.
“Yang kami kerjakan itu adalah fasilitas penunjang seperti pagar keliling, jalan kompleks, pos jaga, tower air 5.000 liter, gapura masuk, dan penataan lahan untuk pembangunan lanjutan. Untuk rumah dinasnya tidak termasuk dalam ruang lingkup pekerjaan kami,” jelas Dedi.
BACA JUGA:Pintu Masuk dan Keluar Rumah Dinas Bupati Tuai Kritik Publik
BACA JUGA:Telan Anggaran Rp 26 Milyar, Pembangunan Gedung Pengadilan Agama Mangkrak
Terkait jalan yang belum dilapisi aspal, Dedi menjelaskan bahwa awalnya hanya direncanakan pelaburan aspal tipis.
“Awalnya direncanakan hanya peleburan aspal tipis saja, namun Dinas PU memutuskan membatalkan pelaburan itu dan merencanakan pengaspalan beton ke depannya. Jadi itu bukan kelalaian, melainkan perubahan kebijakan,” ujarnya.
Sementara itu terkait salah satu pos jaga yang belum selesai dipasang, dirinya menyetakan hal itu dikarenakan keberadaan kabel listrik tegangan tinggi tepat di atas lokasi.
“Jadi kami mengutamakan keselamatan pekerja. Atap pos jaga sudah ada di lokasi, tinggal dipasang begitu kabel dialihkan,” kata Dedi.
Dedi juga mengungkap bahwa pihaknya telah dua kali bersurat ke PLN pada November dan Desember tahun lalu terkait masalah kabel listrik tersebut.
“Kami masih menunggu tindak lanjut dari PLN yang menyatakan akan mencari solusi jangka pendek,” tambahnya.
BACA JUGA:Ketahanan Pangan Hewani Desa Tanjung Baru Diduga Piktif, Warga Pertanyakan