Bitcoin Terkoreksi, Analis PlanB Tetap Optimis soal Potensi Kenaikan

Bitcoin Terkoreksi, Analis PlanB Tetap Optimis soal Potensi Kenaikan.-Foto ;ist-

HARIANOKUSELATAN.ID – Harga Bitcoin (BTC) mengalami koreksi, turun ke bawah level US$ 80.000, seiring tekanan yang juga dialami pasar saham global. Menurut analis kripto populer dengan nama samaran PlanB, penurunan ini bukan disebabkan oleh fundamental pasar kripto, melainkan oleh ketidakpastian ekonomi, khususnya terkait kebijakan tarif yang digaungkan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump.

Dalam video terbarunya yang dirilis 6 April, PlanB menekankan bahwa pergerakan Bitcoin saat ini sangat bergantung pada kondisi indeks S&P 500. Ia menyebut, bila indeks tersebut berhasil pulih ke level 6.000 atau lebih, maka harga Bitcoin berpeluang menembus US$ 100.000, bahkan hingga US$ 300.000 dalam jangka menengah.

BACA JUGA:Baru Setahun, Xiaomi Sudah Kirim Lebih dari 215.000 Mobil Listrik

BACA JUGA:Hampir Semua Mobil Punya Tombol Ini, tapi Banyak yang Tak Tahu Fungsinya

Halving dan Tren Historis Jadi Andalan

PlanB juga menyoroti bahwa bulan April kerap menjadi awal tren positif bagi Bitcoin. Hal ini diperkuat dengan momen halving yang baru terjadi. Berdasarkan model stock-to-flow (S2F) miliknya, halving biasanya menjadi pemicu utama lonjakan harga besar dalam siklus empat tahunan Bitcoin.

BACA JUGA:Ini Bocoran Spesifikasi Samsung Galaxy Z Flip 7 FE, Tertarik?

BACA JUGA:Visi AI Home oleh Samsung

Dalam siklus 2024–2028, ia memperkirakan harga rata-rata Bitcoin bisa mencapai US$ 500.000, dengan rentang wajar antara US$ 250.000 hingga US$ 1 juta.

BACA JUGA:Jadwal ESL Mobile Masters 2025 Hari Pertama: Empat Wakil Indonesia Tampil

BACA JUGA:Yakuza 0 Director’s Cut Tambahkan Cutscene Baru Selama 26 Menit

Situasi Saat Ini

Saat ini, Bitcoin berada pada level sekitar US$ 79.129, dengan koreksi sekitar 5,1 persen. Dari sisi teknikal, BTC masih berada di bawah rata-rata pergerakan 50 dan 200 hari, yang mengindikasikan potensi pelemahan jangka pendek. Sementara itu, indikator RSI menunjukkan angka 45,26, mencerminkan kondisi pasar yang netral.(arl)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan