Kerajaan Kubala Kembali Terancam Diusir dari Hutan di Scottish Borders

--

IKLAN UMROH

Skotlandia – Sebuah kelompok yang menamakan diri sebagai “Kerajaan Kubala” kembali mendapat perintah pengusiran setelah berpindah lokasi perkemahan dari lahan pribadi ke tanah milik otoritas lokal di Scottish Borders.

Kelompok yang dipimpin Kofi Offeh (36), yang menyebut dirinya Raja Atehene, bersama istrinya Jean Gasho (43) alias Ratu Nandi, dan seorang pengikut bernama Kaura Taylor alias Asnat, sebelumnya telah diusir oleh juru sita dari hutan dekat Jedburgh pada Selasa lalu. Namun, mereka hanya melompati pagar kecil dan mendirikan kemah baru tak jauh dari lokasi awal.

Dewan Scottish Borders menegaskan proses hukum pengusiran kembali dijalankan setelah diketahui lokasi baru berada di atas tanah milik pemerintah daerah. Kelompok ini diberi batas waktu hingga Senin (22/9) pukul 12.00 siang untuk angkat kaki.

“Perintah pengusiran kembali berlaku hingga Senin tengah hari. Jika mereka tidak pergi, dewan akan mempertimbangkan opsi lain, termasuk meminta perintah pengadilan dari sheriff,” kata Scott Hamilton, anggota dewan Jedburgh sekaligus wakil pemimpin Scottish Borders Council.

Pekan lalu, seorang sheriff telah mengeluarkan surat perintah pengusiran terhadap kelompok ini, yang menolak berbicara kepada media kecuali bagi mereka yang datang membawa hadiah.

Ketiganya mengklaim bahwa mereka tengah “merebut kembali tanah yang dicuri dari leluhur mereka 400 tahun lalu”. Dalam unggahan Facebook terbaru, kelompok ini menyatakan: “Kerajaan Kubala tidak akan pernah bisa dihancurkan.”

 

Juru bicara Scottish Borders menegaskan pihaknya akan melanjutkan proses hukum secepat mungkin untuk mengosongkan tanah tersebut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan