Xiaomi: Dari Startup Tiongkok ke Raksasa Teknologi Global

HARIANOKUSELATAN.ID – Didirikan pada April 2010 di Beijing, Xiaomi tumbuh dari startup perangkat lunak menjadi salah satu kekuatan besar di industri teknologi dunia. Visi utamanya: menghadirkan teknologi canggih yang terjangkau bagi semua orang.

Awalnya, Xiaomi dikenal lewat MIUI—sistem operasi berbasis Android yang menawarkan tampilan lebih ramah dan fitur lebih lengkap dibandingkan versi asli Android. Inovasi awal ini langsung menarik perhatian pasar.

BACA JUGA:Sony Xperia 1 VII Resmi Dirilis, Usung Kamera Canggih dan Teknologi Walkman

BACA JUGA:FFWS SEA 2025 Spring Week 3: RRQ Kazu Puncaki Klasemen, EVOS Divine Tempel Ketat

Pendiri dan Awal Perjalanan

Lei Jun, lulusan Ilmu Komputer dari Universitas Wuhan dan mantan CEO Kingsoft, adalah sosok di balik Xiaomi. Ia mendirikan perusahaan ini bersama tim ahli seperti Lin Bin (eks Google), Dr. Zhou Guangping (eks Motorola), dan Li Wanqiang (pakar UI/UX), membentuk fondasi kuat yang membawa Xiaomi ke panggung dunia.

Makna di Balik Nama Xiaomi

“Xiaomi” berarti “beras kecil”, simbol kerendahan hati. Filosofi ini mencerminkan semangat menghadapi tantangan besar, yang juga tercermin dalam logo “MI”—singkatan dari Mobile Internet sekaligus Mission Impossible.

Ekspansi Produk dan Teknologi

Setelah sukses dengan Mi One pada 2011, Xiaomi merambah ke berbagai lini produk: Redmi, Poco, hingga perangkat rumah tangga seperti TV, laptop, vacuum cleaner, bahkan obeng. Mereka juga masuk ke ranah layanan digital seperti Mi Music, Mi Video, Mi Game, hingga pinjaman mikro melalui Mi Credit di India.

Saat ini, lebih dari 900 juta perangkat IoT Xiaomi telah aktif, dan mereka memiliki 702 juta pengguna bulanan secara global. Sekitar 25% dari total pendapatan Xiaomi berasal dari produk IoT dan perangkat rumah tangga.

BACA JUGA:Honor of Kings Gelar Turnamen Roadshow di 5 Kota, Kolaborasi Bareng Ai-CHA

BACA JUGA:Belum Tayang Season 2, Serial Fallout Resmi Diperpanjang ke Season 3

Fokus pada Ekosistem Terintegrasi