Konflik Memanas, India dan Pakistan Sepakat Hentikan Serangan Militer

Reporter: Christian Nugroho |

Editor: Christian Nugroho |

Minggu , 11 May 2025 - 19:02

Ilustrasi Perang India-Pakistan. -Foto Freepik.-

JAKARTA, HARIANOKUSELATAN.ID - Ketegangan bersenjata antara India dan Pakistan akhirnya mereda setelah kedua negara menyetujui gencatan senjata penuh dan segera. Kesepakatan ini tercapai setelah mediasi yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan diumumkan pada Sabtu (10/5/2025) melalui platform Truth Social miliknya.

Serangan Balasan dan Eskalasi Konflik

Gencatan senjata ini disepakati setelah serangan balik dari tiga jet tempur Pakistan sebagai respons atas operasi militer India bertajuk Operasi Sindoor yang diluncurkan Rabu lalu. India mengklaim operasi tersebut menargetkan kamp-kamp teroris di wilayah Pakistan dan Kashmir yang disengketakan.

Namun sebagai balasan, Pakistan meluncurkan Operasi Bunyan Marsoos, dengan menyasar lokasi militer India. Meskipun kedua belah pihak menyatakan telah mencegat sebagian besar proyektil, beberapa serangan dilaporkan menyebabkan kerusakan signifikan. Lebih dari 60 orang tewas dalam konflik ini, termasuk 13 korban di pihak Pakistan di dekat Garis Kontrol (Line of Control/LoC).

Gencatan Senjata Dimulai Sabtu Sore

Presiden Trump mengapresiasi kesepakatan damai ini sebagai langkah "berakal sehat dan penuh kecerdasan", serta memuji kedua negara atas upaya diplomatik yang dilakukan.

“Setelah pembicaraan semalam yang dimediasi oleh Amerika Serikat, saya dengan senang hati mengumumkan bahwa India dan Pakistan telah menyetujui gencatan senjata penuh dan segera,” tulis Trump.

Kedua Menteri Luar Negeri, Ishaq Dar dari Pakistan dan Vikram Misri dari India, kemudian mengonfirmasi kesepakatan ini.

“Disepakati bahwa semua aksi militer di darat, udara, dan laut akan dihentikan mulai pukul 17.00 waktu setempat,” kata Misri.

Langkah Selanjutnya dan Proses Diplomatik

konflik memanas, india dan pakistan sepakat hentikan serangan militer                            jakarta, harianokuselatan.id - ketegangan bersenjata antara india dan pakistan akhirnya mereda setelah kedua negara menyetujui gencatan senjata penuh dan segera. kesepakatan ini tercapai setelah mediasi yang dilakukan oleh presiden amerika serikat, donald trump, dan diumumkan pada sabtu (10/5/2025) melalui platform truth social miliknya.
serangan balasan dan eskalasi konflik
gencatan senjata ini disepakati setelah serangan balik dari tiga jet tempur pakistan sebagai respons atas operasi militer india bertajuk operasi sindoor yang diluncurkan rabu lalu. india mengklaim operasi tersebut menargetkan kamp-kamp teroris di wilayah pakistan dan kashmir yang disengketakan.
namun sebagai balasan, pakistan meluncurkan operasi bunyan marsoos, dengan menyasar lokasi militer india. meskipun kedua belah pihak menyatakan telah mencegat sebagian besar proyektil, beberapa serangan dilaporkan menyebabkan kerusakan signifikan. lebih dari 60 orang tewas dalam konflik ini, termasuk 13 korban di pihak pakistan di dekat garis kontrol (line of control/loc).
baca juga:tahap seleksi kompetensi p3k 2025 dimulai 17 april, cek jadwal dan syarat lengkapnya!
baca juga:donat empuk modal irit, untung selangit! cocok buat jualan harian
gencatan senjata dimulai sabtu sore
presiden trump mengapresiasi kesepakatan damai ini sebagai langkah "berakal sehat dan penuh kecerdasan", serta memuji kedua negara atas upaya diplomatik yang dilakukan.
“setelah pembicaraan semalam yang dimediasi oleh amerika serikat, saya dengan senang hati mengumumkan bahwa india dan pakistan telah menyetujui gencatan senjata penuh dan segera,” tulis trump.
kedua menteri luar negeri, ishaq dar dari pakistan dan vikram misri dari india, kemudian mengonfirmasi kesepakatan ini.
“disepakati bahwa semua aksi militer di darat, udara, dan laut akan dihentikan mulai pukul 17.00 waktu setempat,” kata misri.
baca juga:kapal wisata ke pulau tikus bengkulu tenggelam, 7 tewas
baca juga:gubernur sumsel apresiasi kadin expo 2025 dan kick-off jelajah kopi
langkah selanjutnya dan proses diplomatik
setelah kesepakatan ini, saluran komunikasi militer antara kedua negara telah diaktifkan kembali, termasuk hotline militer. direktur operasi militer india dan pakistan dijadwalkan kembali melakukan pembicaraan pada 12 mei pukul 12.00 waktu setempat.
menteri luar negeri as, marco rubio, menyatakan bahwa india dan pakistan juga telah menyetujui dimulainya pembicaraan yang lebih luas di lokasi netral mengenai isu-isu bilateral. namun, kementerian informasi dan penyiaran india membantah adanya keputusan mengenai pembicaraan tersebut.
“tidak ada keputusan untuk mengadakan pembicaraan tentang isu lain di tempat lain,” tegas kementerian melalui media sosial.
baca juga:kue lumpur jadi makin praktis dengan potato flakes! cek resepnya!
baca juga:seorang pria di palembang nyaris tewas, dibacok musuh lama sesaat menjelang akad nikah
pengamat: tantangan diplomasi masih berat
subir sinha, direktur south asian institute di soas university of london, mengatakan kepada al jazeera bahwa pembicaraan bilateral akan sangat menantang mengingat kebijakan keras yang selama ini diadopsi pemerintahan modi.
“jika benar pembicaraan akan dilakukan, ini bisa menjadi pembalikan posisi besar dari india dan dapat memicu reaksi dari sayap kanan nasionalis di india,” jelasnya.
sinha menambahkan bahwa kelanjutan dari perjanjian perairan indus dan perjanjian simla dapat dijadikan dasar untuk proses perdamaian yang lebih substansial ke depan.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran HARIAN OKU SELATAN, SELASA 13 MEI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan