PALEMBANG, HARIANOKUSELATAN.ID - Seorang wanita berusia 23 tahun, YS, warga Kecamatan Plaju, Kota Palembang, mengalami kerugian hingga Rp50 juta akibat tertipu dalam modus penipuan melalui media sosial. Kejadian ini dilaporkan pada Minggu, 2 Februari 2025.
Modus penipuan yang digunakan pelaku adalah dengan menjanjikan komisi setelah korban menyelesaikan misi yang diberikan, namun korban diharuskan untuk melakukan deposit terlebih dahulu.
YS, yang merupakan seorang karyawan swasta, awalnya diundang ke sebuah grup WhatsApp (WA) oleh seseorang yang tidak dikenal.
Di grup tersebut, korban ditawarkan untuk mengerjakan misi subscribe akun YouTube dengan iming-iming komisi Rp40 ribu per misi yang selesai.
BACA JUGA:Motif Terungkap! Ketua RT di OKU Ternyata Tewas Usai Dijebak dengan Pesan Suara WhatsApp
BACA JUGA:Strategi PKB di Pilkada 2024: Optimalkan Data, Maksimalkan Kemenangan
"Awalnya dari grup WA, ditawari mengerjakan misi subscribe akun YouTube dan akan dapat komisi sebesar Rp40 ribu. Ternyata benar," kata YS.
Setelah itu, korban diarahkan untuk bergabung dengan grup Telegram, di mana banyak anggota yang menunjukkan bukti bahwa mereka telah menyelesaikan misi tersebut, yang semakin meyakinkan korban.
Korban kemudian diarahkan untuk login ke sebuah website yang disebut-sebut oleh pelaku sebagai platform resmi dan diminta untuk melakukan deposit guna mengaktifkan akun.
"Saya disuruh untuk deposit uang di akun itu. Pertama Rp90 ribu, lalu Rp180 ribu," jelasnya.
BACA JUGA:Pelantikan Kepala Daerah Hasil Sengketa Pilkada 2024 Dilakukan Bertahap
BACA JUGA:Istana: Retreat Kepala Daerah Dibiayai APBN
Setelah melakukan deposit, korban mendapatkan keuntungan sesuai dengan yang dijanjikan, dengan nominal awal sekitar Rp335 ribu dan Rp20 ribu per subscribe akun.
Namun, seiring berjalannya waktu, korban diminta untuk melakukan deposit dengan jumlah yang semakin besar.
YS akhirnya menyadari bahwa total kerugian yang dia alami telah mencapai Rp50,325 juta, meskipun seharusnya dia mendapatkan keuntungan sebesar Rp64 juta.