Kontroversi Pembangunan Dermaga di Banyuasin, DPRD vs Pemkab
Ketika infrastruktur vital seperti dermaga di Rumah Sakit Pratama Makarti Jaya ditolak, keselamatan masyarakat menjadi taruhannya. -Foto: Ist.-
"Saat itu aku janjikan Insya Allah tahun depan akan kita lihat anggarannya dulu," katanya.
Namun, beberapa bulan setelahnya, ia menerima telepon dari Kapolsek setempat yang menginformasikan bahwa pembangunan dermaga dibatalkan oleh pemerintah daerah, tanpa penjelasan rinci mengenai alasan pembatalan tersebut.
"Masih ada perdebatan, tapi mereka tidak menjelaskan perdebatan di mana," tambahnya.
Hingga saat ini, pembangunan dermaga di Makarti Jaya masih sebatas rencana tanpa kejelasan realisasi.
BACA JUGA:Penundaan Pelantikan Kepala Daerah 2024, DPR Akan Bahas Kepastian Tanggal dengan KPU dan Kemendagri
BACA JUGA:Indonesia Puasa Gelar di 3 Turnamen BWF 2025, Waketum I PBSI Taufik Hidayat Kecewa
Ketegangan Antara DPRD dan Pemkab
Polemik ini semakin memperjelas ketidaksepahaman antara eksekutif (Pemkab) dan legislatif (DPRD) dalam menentukan prioritas pembangunan infrastruktur di Banyuasin.
Bagi anggota DPRD seperti Herawaty, pembangunan dermaga adalah kebutuhan mendesak karena berkaitan langsung dengan akses kesehatan dan keselamatan masyarakat. Namun, pemerintah daerah tampaknya memiliki pertimbangan lain yang belum diungkapkan secara transparan ke publik.
Dengan viralnya perdebatan ini di media sosial, masyarakat berharap pemerintah daerah segera merespons dan memberikan solusi nyata, demi memastikan akses kesehatan yang lebih baik bagi warga Banyuasin, khususnya di Makarti Jaya.