Baca Koran harianokuselatan Online - Harian Oku Selatan

Peternak Unggas Keluhkan Jagung Capai Rp6.500 Per Kg

--

LOMBA MEWARNAI

Jakarta: Ketua Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN), Alvino Antonio, mengatatakan para peternak mengeluhkan harga jagung yang mencapai Rp6.500 per kg. Bahkan, menurutnya, pada akhir Agustus 2025 harga jagung sempat menyentuh angka Rp7.000 per kg.

 

“Kenaikan harga jagung telah berdampak terhadap kenaikan harga terlur ayam di tingkat konsumen hingga Rp2.000 sampai Rp3.000 per kg. Hal ini disebabkan para peternak ayam petelur membeli jagung dengan harga Rp6.500 per kg,” katanya 

 

Alvino mengatakan, peternak unggas petelur biasanya membeli jagung dan membuat pakannya sendiri, sehingga merasakan dampak kenaikan. “Popolasi mereka mencapai 50 persen dari total peternak unggas yang ada,” ujarnya.

 

Sementara itu, kata dia, peternak unggas pedaging biasanya membeli pakan dari perusahaan pakan. “Untungnya pemerintah sudah meminta perusahaan pakan tidak menaikan harga, sehingga dampak kenaikan jagung memang lebih dirasakan peternak petelur,” katanya.

 

Namun, lanjut Alvino, perusahaan pakan juga tidak bisa lama-lama menahan harga, karena stok jagung mereka juga makin menipis. Sementara itu, sebutnya, rencana Bapanas untuk mengelontorkan 52,4 ribu ton jagung program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) masih tahap rencananya.

 

Ia khawatir jika masalah ini tidak cepat diatasi, maka akan berdampak terhadap biaya tinggi peternak. "Otomatis harga telur dan daging ayam juga akan naik,” ucapnya.

 

Sementara itu, Kementerian Pertanian (Kementan), menyatakan telah mengambil langkah antisipatif kenaikan harga jagung. Hal itu disampaikan Direktur Pakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Tri Melasari.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan