Program Makan Bergizi Gratis (MBG): 40 Siswa SD di Sukoharjo Keracunan

Reporter: Christian Nugroho |

Editor: Christian Nugroho |

Minggu , 19 Jan 2025 - 22:58

Risiko Kejadian Luar Biasa (KLB) dikhawatirkan terjadi dalam insiden keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). -Foto: Annisa Amalia Zahro.-

Keracunan yang dialami siswa Sukoharjo dilaporkan akibat konsumsi ayam marinasi yang kurang matang.

Prof. Nuri menekankan pentingnya pengawasan pada daging ayam, yang rentan terhadap kontaminasi bakteri jika tidak ditangani dengan baik.

"Keamanan daging ayam harus dijamin dari peternakan, penyembelihan, hingga penyajian. Proses masak ayam marinasi perlu ditelusuri untuk mengidentifikasi penyebab ketidakamanannya," ujar Nuri.

Ia juga menyoroti pentingnya penerapan Good Catering Practices (GCP), yang mencakup pengolahan makanan sesuai standar keamanan, penyimpanan tepat, dan distribusi yang aman untuk mencegah kejadian serupa.

Kasus ini menjadi peringatan bagi pelaksana program untuk lebih memperhatikan kualitas dan keamanan pangan dalam pelaksanaan MBG, demi melindungi kesehatan siswa dan masyarakat.

program makan bergizi gratis (mbg): 40 siswa sd di sukoharjo keracunan                            jakarta, harianokuselatan.id - sebanyak 40 siswa sdn dukuh 3 sukoharjo dilaporkan mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program makan bergizi gratis (mbg). insiden ini memicu kekhawatiran terjadinya kejadian luar biasa (klb) pangan, terutama dalam pelaksanaan program berskala massal seperti mbg.
guru besar departemen ilmu dan teknologi pangan ipb, prof. nuri andarwulan, menyoroti risiko keracunan pangan yang berasal dari makanan olahan katering dan pangan kemasan. 
baca juga:tunggu proses hukum, menteri kkp minta pagar laut tangerang tidak dibongkar 
baca juga:kasat intelkam polres oku selatan larang keras personel terlibat judol
berdasarkan data kementerian kesehatan (kemenkes) dan bpom, keracunan pangan di indonesia seringkali disebabkan oleh:
kontaminasi mikrobiologi: bakteri, virus, atau parasit dari bahan pangan segar.
kontaminasi kimia: toksikan atau racun pada bahan pangan.
kontaminasi fisik: benda asing seperti kaca atau kayu.
penyimpanan tidak tepat: suhu penyimpanan dalam rentang bahaya (5-60°c) atau pencampuran bahan mentah dan makanan jadi.
baca juga:cegah dbd, puskesmas muaradua siap berikan pelayanan fogging
baca juga:polres oku selatan terjunkan 200 personel amankan konser band tipe-x
pengolahan makanan yang tidak higienis.
penyajian yang tidak aman: misalnya alat makan yang terkontaminasi.
faktor alami dari makanan: senyawa racun dalam bahan pangan yang tidak diolah dengan benar.
keracunan yang dialami siswa sukoharjo dilaporkan akibat konsumsi ayam marinasi yang kurang matang.
prof. nuri menekankan pentingnya pengawasan pada daging ayam, yang rentan terhadap kontaminasi bakteri jika tidak ditangani dengan baik.
"keamanan daging ayam harus dijamin dari peternakan, penyembelihan, hingga penyajian. proses masak ayam marinasi perlu ditelusuri untuk mengidentifikasi penyebab ketidakamanannya," ujar nuri.
baca juga:korban kebakaran disuka negeri terima bantuan dari dprd provinsi sumsel
baca juga:ribuan warga oku selatan datangi stadion mini bumi agung
ia juga menyoroti pentingnya penerapan good catering practices (gcp), yang mencakup pengolahan makanan sesuai standar keamanan, penyimpanan tepat, dan distribusi yang aman untuk mencegah kejadian serupa.
kasus ini menjadi peringatan bagi pelaksana program untuk lebih memperhatikan kualitas dan keamanan pangan dalam pelaksanaan mbg, demi melindungi kesehatan siswa dan masyarakat.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi HARIAN OKU SELATAN, SENIN 20 JANUARI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan