Program Makan Bergizi Gratis (MBG): 40 Siswa SD di Sukoharjo Keracunan
Risiko Kejadian Luar Biasa (KLB) dikhawatirkan terjadi dalam insiden keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). -Foto: Annisa Amalia Zahro.-
JAKARTA, HARIANOKUSELATAN.ID - Sebanyak 40 siswa SDN Dukuh 3 Sukoharjo dilaporkan mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Insiden ini memicu kekhawatiran terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) pangan, terutama dalam pelaksanaan program berskala massal seperti MBG.
Guru Besar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB, Prof. Nuri Andarwulan, menyoroti risiko keracunan pangan yang berasal dari makanan olahan katering dan pangan kemasan.
BACA JUGA:Tunggu Proses Hukum, Menteri KKP Minta Pagar Laut Tangerang Tidak Dibongkar
BACA JUGA:Kasat Intelkam Polres OKU Selatan Larang Keras Personel Terlibat Judol
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan BPOM, keracunan pangan di Indonesia seringkali disebabkan oleh:
Kontaminasi mikrobiologi: bakteri, virus, atau parasit dari bahan pangan segar.
Kontaminasi kimia: toksikan atau racun pada bahan pangan.
Kontaminasi fisik: benda asing seperti kaca atau kayu.
Penyimpanan tidak tepat: suhu penyimpanan dalam rentang bahaya (5-60°C) atau pencampuran bahan mentah dan makanan jadi.
BACA JUGA:Cegah DBD, Puskesmas Muaradua Siap Berikan Pelayanan Fogging
BACA JUGA:Polres OKU Selatan Terjunkan 200 Personel Amankan Konser Band Tipe-X
Pengolahan makanan yang tidak higienis.
Penyajian yang tidak aman: misalnya alat makan yang terkontaminasi.
Faktor alami dari makanan: senyawa racun dalam bahan pangan yang tidak diolah dengan benar.