Tekan Angka Perceraian di OKU Timur
Demi menekan angka perceraian yang tinggi di Bumi Sebiduk Sehaluan, Ketua Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kabupaten OKU Timur dr. Sheila Noberta, Sp.A., M.Kes. mengunjungi LSM Komunitas Peduli Perempuan dan Anak (KPPA). -Foto: OKU Timur Pos.-
MARTAPURA, HARIAN OKU SELATAN - Dalam upaya menekan angka perceraian yang tinggi di Bumi Sebiduk Sehaluan, Ketua Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kabupaten OKU Timur, dr. Sheila Noberta, Sp.A., M.Kes., mengunjungi LSM Komunitas Peduli Perempuan dan Anak (KPPA) BENIH Solo di Kota Surakarta pada Kamis, 16 Mei 2024.
Kedatangan dr. Sheila disambut hangat oleh pendiri KPPA BENIH Solo, Robi'ah Al Adawiyah, dan Hatta Syamsudin. Pada kesempatan ini, dr. Sheila mengungkapkan tujuan kunjungannya adalah untuk menekan angka perceraian di Kabupaten OKU Timur. "Menurut data, angka perceraian di daerah kami cukup tinggi, salah satu penyebabnya adalah banyak yang menikah namun belum memiliki ilmu," ungkap dr. Sheila.
Dr. Sheila menekankan pentingnya ilmu pra nikah bagi pasangan yang akan menikah. "Sebelum melangkah lebih serius menikah, diperlukan bekal ilmu pra nikah. Sembari menunggu datangnya jodoh, tentu harus memiliki ilmu yang cukup dan mumpuni untuk bekal berkeluarga, karena menikah merupakan ibadah terlama," jelasnya.
BACA JUGA:Dinas KB Lakukan Audit Kasus Stunting
BACA JUGA:Dinas Damkarmat Siram Siswa SMP
KPPA BENIH Solo dipilih sebagai tempat belajar karena pengalamannya dalam pembinaan keluarga baik pra-nikah dan pasca-nikah sudah terbukti. "Saya tahu KPPA BENIH Solo ini melalui internet, sepulang dari sini kami banyak membawa ilmu dan akan segera kami terapkan di daerah kami," tambahnya.
Robi'ah Al Adawiyah, pendiri KPPA BENIH Solo, mengaku bangga atas kunjungan dari Ketua Puspaga OKU Timur. "Saya bangga kehadiran ibu-ibu yang pro aktif dan peduli dengan keselamatan pernikahan," katanya. Robi'ah menceritakan sejarah dan raihan dari LSM yang didirikannya. Sejak tahun 2007, KPPA BENIH Solo memfokuskan pada pendidikan keluarga, baik pra-nikah maupun pasca-nikah.
"Kami juga pernah diajak kerja sama oleh UMS pada tahun 2014 dan telah trial error untuk kurikulumnya. Kurikulum Sekolah Pra Nikah (SPN) telah kami ramu agar tidak hanya istri, para suami juga dapat mengikuti SPN ini," lanjutnya. Robi'ah mengungkapkan kebanggaannya bahwa SPN yang didirikannya ini merupakan SPN pertama yang memiliki kurikulum yang berkelanjutan, dengan tiga tema besar yaitu: Re-Thingking your marriage, How to be wife how to be husband, dan How to mom, how to dad.
BACA JUGA:Aktifkan Siswa Baca Yasin Secara Rutin
BACA JUGA:Keluhkan Alun-Alun Taman Muaradua, Gelap Gulita, Kotor dan Seperti Tidak Terurus
Dengan kolaborasi ini, diharapkan Kabupaten OKU Timur dapat menurunkan angka perceraian dan meningkatkan kualitas pernikahan melalui pendidikan pra-nikah yang lebih komprehensif dan terstruktur. (seg)