Dampak Hujan Deras, Palembang Terendam
Jalan-jalan protokol di Kota Palembang tergenang pascahujan deras hampir 2 jam, Selasa (14/5) sore. (foto bawah) Gedung sekolah di Musi Rawas terendam banjir akibat luapan air sungai, kemarin. -Foto: Evan/Sumeks.-
PALEMBANG, HARIAN OKU SELATAN - Hujan deras yang turun hampir 2 jam kemarin (14/5) sore mengakibatkan Palembang terendam. Sebagian menggenangi jalan-jalan protokol. Pantauan Sumatera Ekspres di Jl Soekarno-Hatta misalnya, hujan intensitas tinggi menimbulkan genangan air setinggi dengkul orang dewasa. Imbasnya mengakibatkan arus kendaraan yang melintas di ruas jalan nasional tersebut menjadi tersendat.
Akhirnya kemacetan panjang pun tak dapat dihindari, mulai dari simpang flyover (FO) Bandara SMB II, depan kantor Sucofindo, sampai simpang Jl By Pass Terminal Alang-Alang Lebar (AAL). Genangan air juga terlihat di ruas Jl Kol H Barlian depan Pool Damri Km-9 yang kerap menjadi langganan banjir selama ini, berikut di simpang Talang Buruk atau depan DA, depan Apotek K24 Km 6,5. Jl Demang Lebar Daun depan SMKN 2 Palembang, Jl Residen Abdul Rozak depan SMA Kumbang, dan lainnya.
Tak hanya di jalan-jalan protokol ini, banjir genangan air juga terlihat di kawasan dan permukiman penduduk seperti di Jalan Kelapa Gading Kelurahan Talang Kelapa dekat SMAN 22 Palembang, depan Perumahan Springhill Palembang, Jl Sulaiman Amin Kelurahan Karya Baru, hingga kawasan Seberang Ulu (SU) 2 seperti 13, 14, 16 Ulu.
“Macet total di jalan protokol, mulai dari Jl Demang Lebar Daun depan RS Siti Khadijah, SMKN 2 Palembang, Simpang Polda Sumsel, sampai sepanjang Jalan Kol H Barlian karena banjir di beberapa spot jalan,” ungkap Iwan (32), pengendara motor yang pulang ke Talang Jambe, kemarin sore.
Kondisi ini membuat Iwan pun terpaksa masuk ke beberapa jalan pintas untuk menghindari macet dan banjir genangan air. “Kalau melibas banjir takut mogok. Jadi cari jalan pintas. Tapi lewat jalan pintas atau lorong-lorong pun sudah banyak kendaraan, jadi di mana-mana macet ini,” bebernya. Ia pun berharap ada solusi dari pemerintah terkait penanganan banjir yang tak tuntas-tuntas ini.
BACA JUGA:Buruh Tebas Rumput Terpental Disambar Truk Tangki Perusahaan Migas
BACA JUGA:Pemkab OKU Timur Berikan Bantuan Kambing
“Saya juga heran, sejak dulu kok banjir di Kota Palembang pascahujan ini tidak tuntas-tuntas. Mungkin drainasenya buruk atau tidak lancar, tapi kalau sudah tahu penyebab mengapa tidak diperbaiki oleh pemerintah,” bebernya. Kepala Dinas PUPR Kota Palembang, Ahmad Bastari Yusak mengakui banyak faktor yang kerap memicu banjir genangan air di Kota Palembang pascahujan deras.
"Mulai dari berkurangnya daerah resapan seperti adanya penimbunan atau pembangunan tanpa membuat bangunan air yang memadai, berkurangnya ruang air seperti saluran diperkecil bahkan ditutup, sampah dibuang sembarangan, bangunan air yang dibongkar, bangunan/rumah/tempat usaha tidak menyediakan ruang untuk air atau saluran air yang cukup dan sebagainya," terangnya.
Pihaknya sendiri, lanjut Bastari, sebenarnya telah berupaya mengatasi persoalan banjir pascahujan ini, seperti menyebar pompa portabel kapasitas 200 liter per detik di simpang lima Kapten Rivai supaya ketika air hujan melimpah bisa disedot. "Jadi ketika ada genangan bisa segera surut dalam hitungan beberapa jam karena disedot pompa," ujarnya.
Dikatakan, pompa kapasitas lebih besar juga disiapkan dan pihaknya bakal membangun kontruksi bak penampungan khususnya di titik banjir. “Dari sisi personwl dan peralatan sudah disiagakan ke lokasi rawan genangan pascahujan guna meminimalisir ketinggian, waktu, dan luas genangan. Namun penyelesaiannya (genangan, red) juga harus oleh kita semua," bebernya.
Sejauh ini, berdasarkan pantauan PUPR sendiri ada sekitar 12 titik terpantau sering banjir pascahujan deras seperti pangkal 7 Ulu depan Kampus UKB, simpang 5 DPRD Provinsi Sumsel, simpang Polda Sumsel mengarah ke Jl Kol H Barlian, depan RM Sederhana Jl Basuki Rahmat, simpang Dr M Isa, simpang Yayasan IBA, simpang Ade irma - A Rivai, simpang Piere Tendean A Rivai, Jl Demang Lebar Daun, MP Mangkunegara, RA Rozak, Dempo.
Kepala Bidang SDA-IL Dinas PUPR Kota Palembang, Marlina Sylvia menambahkan salah satu permasalahan penyebab genangan sejumlah titik jalan di Kota Palembang itu karena tempat lewat air (drainase) yang cenderung sempit. "Untuk itu, upaya yang mesti kita lakukan memperbesar crossdrain," sampainya.
BACA JUGA:Diduga Maling HP, Warga Baturaja Timur di Sel
BACA JUGA:Jembatan Desa Tanjung Raya Putus Total
Menurutnya, penuntasan genangan air dengan memperbesar crossdrain terbilang efektif sebagai contoh di depan Damri. Dulu, titik tersebut merupakan langganan genangan ketika selesai hujan, tapi sekarang sudah tidak lagi.
"Damri amankan," sebutnya. Yang juga seringkali menjadi temuan tim di lapangan yaitu masalah sampah. Sungai banyak dijadikan tempat pembuangan sampah sehingga menghambat drainase atau arus air. Ini menyebabkan genangan ketika volume air bertambah akibat hujan atau pasang.
Pj Wali Kota Palembang, Drs H Ratu Dewa MSi mengatakan soal banjir dan genangan air memang ada titik-titik yang sentral menjadi fokus Pemkot Palembang. "Dinas PUPR sudah ada pembagian zona. Ketika ada titik banjir cepat ditindak dan diantisipasi," sampainya, kemarin.
Dikatakan, upaya yang ada mengoptimalkan pompa yang ada atau pompa portabel menyusuri drainase yang ada. "Saya juga sudah minta untuk drainase yang sedimennya tinggi segera lakukan pengangkatan," tutupnya. (seg)