OKU Selatan Hadapi Keterbatasan di Porprov XV Muba

MUBA : Pengunduran diri Sukarya Saputra dari kursi Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan membawa dampak signifikan terhadap persiapan daerah tersebut menuju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XV di Musi Banyuasin (Muba).

 

Pada Porprov XIV di Lahat tahun 2023, OKU Selatan tampil gemilang dengan mengirimkan 599 atlet dan ofisial untuk 29 cabang olahraga. Hasilnya, kontingen Bumi Serasan Seandanan berhasil finis di posisi 5 besar. Namun, kondisi menjelang Porprov kali ini berbeda jauh, terutama karena keterbatasan anggaran dan waktu yang tersedia.

 

Ketua Caretaker KONI OKU Selatan, Aput, mengakui kondisi sulit tersebut. Ia menyebut bahwa persiapan yang tidak ideal memaksa pihaknya hanya bisa mengirimkan sebagian kecil atlet dibandingkan Porprov sebelumnya.

 

"Kami sangat menyayangkan kondisi ini. Dengan segala keterbatasan, kami hanya mampu mengirimkan 7 cabor dengan kekuatan 40 atlet dan ofisial," ujarnya saat ditemui di Sekayu, Kamis (2/10/2025).

 

Adapun cabang olahraga yang dipastikan akan membela OKU Selatan antara lain atletik, judo, akuatik, gulat, angkat besi, dan bridge. Selain itu, terdapat dua cabang olahraga yang berangkat secara mandiri, yakni silat dan panjat tebing. Menurut, Aput, langkah mandiri tersebut mencerminkan semangat dan dedikasi atlet untuk tetap menjaga nama baik daerah meski dalam kondisi terbatas.

 

"Kami memahami bahwa situasi ini mengecewakan banyak pihak, terutama para atlet yang telah berlatih keras. Namun, kami telah berupaya semaksimal mungkin dalam kondisi yang serba terbatas ini. Kami berharap para atlet yang berangkat dapat memberikan yang terbaik dan mengharumkan nama OKU Selatan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada cabor silat dan panjat tebing yang berinisiatif berangkat secara mandiri. Semangat dan dedikasi mereka sangat kami apresiasi," tegasnya.

 

Lebih jauh, ia menambahkan bahwa momentum Porprov XV juga akan dijadikan bahan evaluasi. KONI OKU Selatan berkomitmen memperbaiki pola pembinaan olahraga, agar keterbatasan serupa tidak kembali menghambat potensi atlet di masa depan.