Wargaming Batalkan Steel Hunters Setelah 3 Bulan Early Access

Wargaming.-Foto ;ist-
HARIANOKUSELATAN.ID - Nama Wargaming mungkin sudah tidak asing di kalangan penggemar game bertema perang, terutama lewat judul-judul seperti World of Tanks dan World of Warships. Namun, belum banyak yang tahu bahwa mereka sempat merilis game baru berjudul Steel Hunters—sebuah game PvPvE dengan konsep pertempuran mecha futuristik.
Sayangnya, game ini hanya bertahan selama tiga bulan dalam masa Early Access sebelum akhirnya dipastikan akan dihentikan pengembangannya.
BACA JUGA:[RUMOR] Travis Scott Kemungkinan Hadir di GTA VI
BACA JUGA:Apple Bocorkan iPhone 17 Air: Super Tipis, Layar 6,9 Inci, dan Desain Elegan
Steel Hunters Dibatalkan Setelah Tiga Bulan
Steel Hunters pertama kali diumumkan pada akhir 2024 dan resmi masuk tahap Early Access pada bulan April 2025. Namun dalam pengumuman terbarunya di Steam, pihak Wargaming menyatakan bahwa pengembangan game tidak dapat dilanjutkan.
Meski tidak dijelaskan secara eksplisit alasan di balik pembatalan ini, data pemain yang rendah disinyalir menjadi salah satu faktor utama. Berdasarkan informasi dari SteamDB, puncak jumlah pemain secara bersamaan hanya mencapai 4.479 orang pada hari peluncuran, dan kini bahkan hanya tersisa 75 pemain aktif dalam 24 jam terakhir saat artikel ini ditulis.
BACA JUGA:Samsung Galaxy Z Fold 7 dan Flip 7 Resmi Dirilis: Kini Tanpa Kompromi, Setara Flagship!
BACA JUGA:AKBP Adik Listiyono Resmi Jabat Kapolres OKU Timur Gantikan AKBP Kevin Leleury
Masih Bisa Dimainkan hingga Oktober
Meski dibatalkan, Wargaming masih akan mempertahankan server Steel Hunters hingga 8 Oktober 2025. Pemain tetap dapat mengakses game selama 90 hari ke depan.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap komunitas yang masih aktif, pengembang juga akan menambahkan beberapa fitur baru, termasuk:
Mode custom game, yang memungkinkan pemain untuk bermain bersama teman atau komunitas tanpa perlu antre matchmaking.
BACA JUGA:Gotong Royong Bersihkan Pasar Saka Selabung, Pemkab OKU Selatan Tegas Tindak Pembuang Sampah
BACA JUGA:Tanggapi Isu Penetapan Tersangka, Kuasa Hukum Sebut Fitnah dan Penggiringan Opini Publik yang Keji