Kemeriahan Ramadhan di Muaradua OKU Selatan: Penuh Kemacetan Namun Tetap Semangat
Antusiasme berburu takjil di Muaradua cerita kemacetan dan solidaritas di jalan raya. -Foto: Hendri/Harian OKU Selatan.-
MUARADUA, HARIAN OKU SELATAN - Di tengah berkah bulan suci Ramadhan, suasana kemeriahan terasa begitu kuat di Muaradua, Kecamatan Muaradua, Kabupaten OKU Selatan.
Namun, pada sore hari sekitar pukul 17:00 WIB, jalanan tiba-tiba dipadati oleh kemacetan yang cukup signifikan, mulai dari Jalan Raya Simpang Tiga Tangga Batu hingga Gedung Kesenian Muaradua, pada hari Selasa, 12 Maret 2024.
Ribuan kendaraan, dari sepeda motor hingga mobil pribadi, berhimpitan di jalan yang menjadi saksi banyaknya pengunjung yang memadati jalur tersebut untuk berburu takjil sebagai menu berbuka puasa.
Kondisi ini tak kalah dari kemacetan lalu lintas yang parah. Para pengunjung, yang sudah membawa takjil dalam tas jinjing, harus bersabar dalam perjalanan mereka.
BACA JUGA:Kemenag OKU Selatan Berikan Pembekalan ke Amil
BACA JUGA:Diskominfo OKU Selatan Ikuti Communication Check Triwulan I Gov-CSIRT
Beberapa di antara mereka bahkan memilih untuk berjalan kaki, meninggalkan kendaraan mereka di tengah kemacetan, untuk mempercepat pergerakan.
Meskipun ada yang terhenti sejenak, semua tampaknya memahami bahwa fenomena ini adalah bagian dari kemeriahan Ramadhan.
Petugas keamanan dan personel Satuan Lalu Lintas Polres OKU Selatan dan Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLAJ) Pemkab OKU Selatan, berusaha keras mengatur lalu lintas di sepanjang jalan tersebut untuk mencegah kemacetan yang lebih parah.
BACA JUGA:Kejari OKU Selatan Selesaikan Kasus Secara RJ
BACA JUGA:Kapolres OKU Selatan Pimpin Patroli Hunting
Beberapa pedagang bahkan membuka gerai di sisi jalan untuk memudahkan pembeli mendapatkan takjil.
Meskipun ada tantangan dalam menghadapi kemacetan tersebut, semangat Ramadhan tetap terasa. Salah satu pengunjung, Suharni, mengungkapkan kesabarannya dalam mencari takjil meski harus menunggu lama.
Kasat Lantas Polres OKU Selatan, AKP Desram Cery, mengakui bahwa kondisi seperti ini bukanlah hal baru, tetapi menjadi pengalaman yang membangun kesadaran akan aturan lalu lintas.
Dia juga menekankan pentingnya apresiasi terhadap para pedagang yang bekerja keras dan petugas keamanan yang siap melindungi masyarakat di tengah kemacetan jalan.
Dengan sikap saling menghargai dan bekerja sama, diharapkan kemacetan lalu lintas semacam ini dapat diatasi dengan lebih baik di masa yang akan datang. (Hen)