Fraksi NasDem Apresiasi Kinerja Pramono Anung di 100 Hari Pertama Sebagai Gubernur DKI Jakarta

100 hari kerja Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung sudah banyak program yang terealisasi. -Foto: Cahyono.-
JAKARTA, HARIANOKUSELATAN.ID – Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD DKI Jakarta, Jupiter, mengungkapkan bahwa dalam waktu 100 hari masa kepemimpinan Gubernur Pramono Anung, sejumlah program strategis telah berhasil dilaksanakan secara nyata.
Menurut Jupiter, berbagai inisiatif yang telah dijanjikan oleh Pramono bukan sekadar wacana belaka. Banyak di antaranya telah dieksekusi dengan hasil yang dirasakan langsung oleh warga Jakarta.
"Selama 100 hari ini, apa yang dilakukan Pak Pramono bukan sekadar omon-omon atau janji kosong. Sudah banyak langkah konkret yang dijalankan," ujar Jupiter dalam keterangannya pada Minggu, 1 Juni 2025.
BACA JUGA:Real Madrid Jadi Klub Paling Tajir di Dunia 4 Tahun Beruntun
BACA JUGA:PSG Hancurkan Inter, Al-Hilal Goda Inzaghi dengan Kontrak Fantastis
Salah satu pencapaian yang disorot adalah peluncuran ulang aplikasi JAKI dengan 11 fitur baru. Fitur unggulan seperti panic button menjadi sorotan masyarakat karena dinilai sangat membantu, terutama dalam situasi darurat.
Tak hanya itu, aspek keamanan kota juga diperkuat dengan pemasangan 100 unit kamera pengawas (CCTV) tambahan, menjadikan total CCTV aktif menjadi 1.500 unit. Perangkat ini dipasang di berbagai titik strategis, termasuk di 12 taman kota baru—di mana 5 di antaranya kini dibuka untuk umum selama 24 jam.
Jupiter menambahkan bahwa hampir seluruh target program 100 hari berhasil tercapai. Beberapa di antaranya mencakup pembaruan data penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP), percepatan pembangunan rumah susun, pengembangan kawasan berorientasi transit (TOD), peluncuran Blok M Hub, serta pemberlakuan layanan Transjabodetabek gratis untuk 15 kelompok masyarakat.
BACA JUGA:Kabar Haru dari Makkah, Jamaah Haji yang Wafat Tetap Ditunaikan Hajinya
Namun demikian, ada satu program yang belum terealisasi sesuai target, yaitu Jakarta Fund. Program ini merupakan konsep badan investasi daerah yang pernah dijanjikan Pramono semasa kampanye Pilkada 2024. Rencananya, dana awal sebesar Rp3 triliun akan diambil dari Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) APBD DKI.
"Konsepnya mirip dengan INA (Indonesia Investment Authority), tetapi regulasi pembentukan entitas semacam ini masih menjadi tantangan yang harus diselesaikan," jelas Jupiter.
Di samping pencapaian jangka pendek, Pramono juga telah menyusun kerangka pembangunan jangka menengah yang fokus pada peningkatan layanan dasar, seperti pendidikan, kesehatan, dan pengurangan angka kemiskinan.
BACA JUGA:Perusahaan di Banyuasin Yang Tak Rekrut Warga Lokal Bakal Dicabut Izin