Tiba di Jeddah, Menag Minta Jemaah Fokus Armuzna

--

Menag menekankan, pentingnya pemahaman yang benar terkait syarat dan rukun haji. Menurutnya, pelayanan jemaah tidak hanya menyangkut logistik seperti konsumsi, transportasi, dan akomodasi, tetapi juga pembinaan ibadah yang mendalam.

 

"Boleh jadi makanan, hotel, dan kendaraan kita siapkan dengan baik. Tapi kalau rukunnya tidak dikerjakan atau syarat hajinya tidak terpenuhi, maka ibadahnya bisa tidak sah," ujarnya. 

 

Untuk itu, pihaknya memperkuat layanan pembinaan ibadah melalui musytasyar dinni (konsultan ibadah), petugas kloter, serta para pembimbing dari KBIH. Pendekatan ini dilakukan mulai dari tingkat bawah hingga atas, agar tidak ada jemaah yang gagal haji karena ketidaktahuan.

 

Menurutnya, kehadiran Amirulhaj membawa misi penting untuk memastikan seluruh layanan jemaah haji Indonesia berjalan optimal. Termasuk aspek pelayanan dan pembinaan ibadah.

 

“Sebelum berangkat, kami sudah lakukan pertemuan internal, briefing kepada anggota Amirulhaj. Kami tegaskan bahwa pelayanan jemaah bukan hanya logistik dan fasilitas, tapi juga pemahaman mendalam tentang rukun dan syarat ibadah,” katanya.

 

Kemenag melibatkan sekitar 20 ulama dan pakar keagamaan yang tergabung dalam mustasyar diny. Hal ini dilakukan untuk memastikan seluruh jemaah mendapatkan pelayanan ibadah yang optimal.

 

"Mustasyar diny ini sudah datang sebelum Amirulhaj tiba. Kehadiran mereka sangat efektif dalam membimbing ibadah jemaah," katanya, menekankan.

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan