JAKARTA, HARIANOKUSELATAN.ID - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, mengaku tidak ingin berspekulasi mengenai alasan mundurnya Hasan Nasbi dari jabatannya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO).
Ia menyatakan tidak mengetahui apakah pengunduran diri tersebut terkait dengan penunjukan Mensesneg Prasetyo Hadi sebagai juru bicara Presiden.
BACA JUGA:Offroader Se-Indonesia Serbu Trek Jungle Rush 2025
BACA JUGA:Bangun Sepak Bola Putri, PSSI Gandeng Djarum Foundation
Meskipun demikian, Doli lebih memilih untuk berpikir positif dan melihat pengunduran diri Hasan Nasbi sebagai langkah untuk meningkatkan efektivitas komunikasi politik dan publik pemerintah kepada masyarakat dan berbagai elemen lainnya.
"Saya tidak tahu apakah mundurnya beliau terkait dengan penunjukan Pak Prasetyo Hadi sebagai jubir, tapi saya pikir ini adalah langkah positif untuk meningkatkan bagaimana komunikasi politik dan publik pemerintah dapat lebih efektif," ujar Doli di Kompleks Parlemen, Selasa, 29 April 2025.
BACA JUGA:Terdakwa Kasus Timah Meninggal, Kejagung Tetap Kejar Kerugian Negara Rp 4,5 Triliun
BACA JUGA:Februari–April 2025: Polda Metro Jaya Tindak 1.566 Kasus Narkoba
Sebagai Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, Doli menambahkan bahwa seorang juru bicara presiden seharusnya selalu mendampingi Presiden dalam setiap kegiatan.
"Juru bicara haruslah orang yang sehari-hari, bahkan menit demi menit, berada di sekitar Pak Prabowo," tegasnya.
BACA JUGA:BPS OKU Selatan Sosialisasikan Desa Cinta Statistik
BACA JUGA:Pemerintah Desa Ruos Salurkan BLT Dana Desa Tahun 2025
Doli juga berharap penunjukan Prasetyo Hadi sebagai jubir Presiden dapat menjadi jembatan yang lebih baik antara Presiden Prabowo dan Kantor Komunikasi Presiden (PCO), sehingga komunikasi antara kedua pihak semakin lancar dan efektif.
"Dengan adanya Mensesneg, semoga bisa lebih mendekatkan teman-teman PCO dengan apa yang setiap hari dipikirkan dan ingin disampaikan oleh Pak Prabowo," tutupnya.