HARIANOKUSELATAN.ID - Data ketenagakerjaan terbaru Amerika Serikat mempengaruhi pasar finansial, termasuk aset kripto seperti Bitcoin. Laporan Non-Farm Payrolls (NFP) menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang melambat, meski tingkat pengangguran justru turun.
Data Ekonomi AS
Pada Januari 2025, tercatat hanya 143.000 lapangan kerja baru yang tercipta, jauh di bawah ekspektasi 170.000. Meskipun begitu, tingkat pengangguran turun dari 4,1% menjadi 4%.
BACA JUGA:LG Perkenalkan AC Komersial Inovatif untuk Dukung Sektor Bisnis di Indonesia
BACA JUGA:7 Langkah Praktis Mematikan Iklan yang Mengganggu di HP Android
Kenaikan upah pekerja sebesar 0,5% per bulan dan 4,1% per tahun, lebih tinggi dari proyeksi 0,3%, menambah tekanan inflasi. Hal ini membuat The Fed kemungkinan besar tetap berhati-hati dalam mengambil keputusan terkait kebijakan suku bunga.
Dampak ke Pasar Bitcoin
Bitcoin saat ini terjebak dalam fase konsolidasi di kisaran $96.300 hingga $97.800. Minimnya sentimen baru membuat harga cenderung bergerak stabil.
BACA JUGA:Penjualan Motor Indonesia Januari 2025 Capai 557.191 Unit
BACA JUGA:NueGo Perkenalkan Sleeper Bus Listrik, Tempuh 350 Km Sekali Pengisian
Aktivitas pasar menunjukkan investor besar (whale) masih netral tanpa adanya akumulasi besar. Sementara itu, sebagian besar trader derivatif memilih menunggu perkembangan lebih lanjut sebelum mengambil posisi yang lebih agresif.
Namun, ada tanda positif dari pasar ETF Bitcoin yang mencatat peningkatan transaksi dalam beberapa hari terakhir. Hal ini bisa menjadi indikasi kepercayaan investor terhadap Bitcoin sebagai aset investasi jangka panjang.
BACA JUGA:Epic Games Bagikan Game Gratis: Beyond Blue dan Humankind
BACA JUGA:Mouse: P.I. For Hire Tanpa Microtransaction, Jadi Angin Segar bagi Gamer
Prospek Bitcoin ke Depan