Harga Kopi Melonjak Akibat Krisis Iklim, Produksi Terancam di Brasil dan Vietnam

Rabu 18 Dec 2024 - 23:13 WIB
Reporter : Desti Kurniawati
Editor : Desti Kurniawati

Harianokuselatan.bacakoran.co - Krisis iklim global mengancam produksi kopi, memicu lonjakan harga yang berdampak luas pada konsumen dan produsen di seluruh dunia.

Brasil dan Vietnam, dua negara penghasil kopi terbesar di dunia, menghadapi kekeringan parah sepanjang tahun 2024. Kekeringan ini telah menurunkan hasil panen secara signifikan, mendorong harga kopi ke level tertinggi pada akhir November.

Para ilmuwan mengaitkan kondisi ini dengan pemanasan global yang disebabkan oleh aktivitas manusia serta fenomena El Niño yang memperparah cuaca ekstrem. Selain itu, deforestasi di Brasil semakin memperburuk situasi dengan mengganggu pola hujan dan mengurangi kemampuan tanah menyimpan air.

Di Vietnam, kekeringan terburuk dalam hampir satu dekade, ditambah dampak Topan Yagi pada bulan September, juga memukul produksi kopi.Dampak yang Mengkhawatirkan

Selain mengancam pasokan kopi global, krisis ini juga berdampak pada stabilitas ekonomi lokal. Produsen kecil di Brasil menghadapi risiko kebangkrutan, yang dapat memicu lonjakan pengangguran di daerah-daerah yang sudah mengalami kemiskinan.

BACA JUGA:Uang Tunai Rp520 Juta Milik Pengusaha di Muba Raib di Parkiran Bank BCA

Kondisi ini tidak hanya memengaruhi harga secangkir kopi, tetapi juga meningkatkan biaya bahan pokok lainnya seperti cokelat, beras, dan tomat, yang semuanya rentan terhadap perubahan iklim.

Solusi untuk Mengatasi Dampak Krisis

Meski tantangan ini terjadi di belahan dunia yang jauh, masyarakat global dapat berkontribusi dalam mengurangi dampak perubahan iklim. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

Investasi energi terbarukan: Memanfaatkan energi surya dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil sekaligus menekan biaya listrik.

Transportasi ramah lingkungan: Mengganti perjalanan dengan mobil ke sepeda bahkan hanya sekali sehari dapat mengurangi emisi karbon global hingga 10%, menurut sebuah studi.

Langkah-langkah sederhana ini dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, memperlambat pemanasan global, dan melindungi mata pencaharian jutaan petani kopi di seluruh dunia. (dst)

Kategori :