Klinik ini beroperasi 24 jam dan sering menjadi rujukan bagi pasien di daerah tersebut.
BACA JUGA:Agus Arief Wijaya Ditunjuk sebagai PLT Direktur RSUD Muaradua, dr. Erick Destiano Mengundurkan Diri
Dalam masa kepemimpinannya sebagai Direktur RSUD Muara Dua, dr. Erick membawa perubahan dan peningkatan pelayanan di beberapa bidang.
Namun, dengan adanya beberapa insiden yang menyoroti ketidaksempurnaan pelayanan, terutama yang melibatkan kasus viral baru-baru ini.
Tekanan dari masyarakat dan berbagai pihak dan tuntutan terhadap perbaikan sistem kesehatan membuat beliau mengambil keputusan untuk mundur dari jabatannya.
Pengunduran diri dr. Erick Destiano menjadi tanda bahwa pelayanan kesehatan di RSUD Muara Dua masih perlu ditingkatkan.
Terutama dalam menghadapi kasus-kasus darurat pasiem yang memerlukan penanganan cepat.
Kritik terhadap rumah sakit ini mencuat sejak beberapa waktu lalu, dan kasus Naufa menjadi puncak dari ketidakpuasan masyarakat.
Pergantian Kepemimpinan di RSUD Muara Dua
Seiring dengan pengunduran diri dr. Erick Destiano, Pemkab OKU Selatan bergerak cepat dengan menunjuk dr. Agus Arief Wijaya sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Muara Dua.
Dr. Agus sebelumnya menjabat sebagai Dokter Ahli Madya di RSUD Muara Dua. Penunjukan dr. Agus sebagai Plt Direktur mulai berlaku pada 1 Oktober 2024.
Penunjukan dr. Agus diharapkan membawa angin segar dalam manajemen RSUD Muara Dua, terutama dalam memperbaiki sistem pelayanan kesehatan yang sempat mendapat kritik tajam.
Dengan latar belakang sebagai dokter ahli, dr. Agus diharapkan mampu meningkatkan kinerja rumah sakit dan mengatasi permasalahan yang muncul terkait pelayanan pasien.
BACA JUGA:Sekda OKU Selatan Panggil Pihak RSUD Muaradua
BACA JUGA:140 Karyawan RSUD Belum Terima Gaji Selama 5 Bulan