PALEMBANG, HARIAN OKU SELATAN - Lembaga survei Charta Politika Indonesia merilis hasil survei yang dilakukan dari 31 Mei hingga 6 Juni 2024 terkait Pilkada Palembang. Hasilnya menunjukkan tiga nama calon wali kota terkuat.
Dari nama-nama tersebut, Ratu Dewa masih memimpin dengan 38,2%, Fitrianti Agustinda mengikuti dengan 23,7%, dan Yudha Pratomo mencatat peningkatan signifikan dengan 20,5%.
Nama lain seperti Akbar Alfaro, Charma Afrianto, dan lainnya hanya memperoleh elektabilitas di bawah dua persen.
Menurut Analis Politik Charta Politika, Nachrudin, SIP, angka tinggi dalam survei biasanya menguntungkan pejabat yang sedang menjabat, namun ada kemungkinan perubahan drastis.
Survei yang melibatkan 600 responden dengan metode Multistage Random Sampling ini memiliki margin of error 4%.
BACA JUGA:Pendukung MATAHATI Langsung Bekerja, Sinergikan Program
Dalam uji simulasi enam nama calon wali kota, Ratu Dewa memperoleh 41,5%, Fitrianti Agustinda 26,8%, Yudha Pratomo 21,2%, dan beberapa nama lainnya di bawah 1%.
Pada simulasi tiga nama, Ratu Dewa mendapatkan 42,5%, Fitrianti Agustinda 27,3%, dan Yudha Pratomo 21,8%, sementara 8,3% responden belum menentukan pilihan.
Menurut pengamat politik Sumsel, Haekal Al Haffafah, peningkatan elektabilitas Yudha disebabkan kerja politik yang efektif, program nyata yang menyentuh masyarakat, dan strategi door-to-door serta sebaran baliho dan spanduk yang masif.
"Elektabilitas Yudha Pratomo naik signifikan berkat program ke masyarakat. Fitrianti Agustinda cenderung stagnan karena kurangnya dukungan dari lingkar pejabat, sementara Ratu Dewa menurun akibat isu banjir, kemacetan, dan persepsi masyarakat yang merasa pekerjaan Pj wali kota tercampur dengan kampanye pilkada," jelas Haekal.
BACA JUGA:Promosi IKN Sia-sia, Investor Asing Ogah Melirik
Direktur Eksekutif Indonesian Democracy Study Center (Teras Indonesia), Haekal menambahkan, jika dilihat dari simulasi tiga nama, Ratu Dewa masih tinggi, namun akan dilihat perubahan setelah RD tak lagi menjabat sebagai PJ wali kota.
‘’Perubahan dinamis ini akan terus menjadi perhatian terutama bagaimana pergantian Pj wali kota memengaruhi peta elektabilitas calon wali kota Palembang,’’ katanya.