Gaza: Kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza semakin memburuk. Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan satu dari 10 anak di sana kini mengalami malnutrisi.
Temuan ini mencerminkan lonjakan kelaparan anak-anak di tengah blokade ketat yang diberlakukan Israel terhadap masuknya bantuan kemanusiaan. Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, mengatakan kekurangan pasokan nutrisi telah mencapai tingkat yang sangat parah. Dia menuntut agar bantuan kemanusiaan dalam skala besar segera diizinkan masuk, terutama bagi anak-anak. Ditambahkannya bahwa keterlambatan gencatan senjata hanya akan menyebabkan lebih banyak kematian. Direktur Komunikasi UNRWA, Juliette Touma, mengatakan pasokan penting kini hampir habis. Di antaranya obat-obatan, nutrisi, perlengkapan kebersihan, dan bahan bakar. "Tim kesehatan kami mengonfirmasi angka malnutrisi di Gaza meningkat," ujarnya dikutip Al Jazeera, Kamis (17/7/2025). Terutama sejak pengepungan diperketat lebih dari empat bulan lalu. UNRWA telah mengerahkan lebih dari 6.000 truk yang membawa makanan, obat-obatan, dan perlengkapan lainnya untuk pengungsi di Gaza. Namun, seluruh kendaraan tersebut masih tertahan di perbatasan akibat larangan masuk dari Israel. Sementara itu, UNICEF melaporkan lebih dari 5.800 anak di Gaza didiagnosis mengalami malnutrisi pada Juni 2025. Dari jumlah tersebut, lebih dari 1.000 di antaranya menderita malnutrisi akut berat. UNRWA dan UNICEF terus menyerukan tindakan cepat dari komunitas internasional untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang semakin memburuk. Mereka mengingatkan bahwa tanpa respons segera, semakin banyak anak-anak akan menjadi korban.
Kategori :