Israel Lancarkan Serangan Besar, Markas Basij dan Penjara Evin Luluh Lantak

Selasa 24 Jun 2025 - 23:52 WIB
Reporter : Christian Nugroho
Editor : Christian Nugroho

TEHERAN, HARIANOKUSELATAN.ID - Ketegangan antara Israel dan Iran mencapai titik kritis setelah militer Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke ibu kota Teheran, Iran, pada Senin pagi, 23 Juni 2025. Serangan ini menghantam sejumlah target strategis, termasuk Markas Basij, Penjara Evin, serta jam simbolik di Lapangan Palestina yang selama ini menampilkan hitung mundur menuju kehancuran Israel tahun 2040.

Dalam pernyataan resminya, Israel Defense Forces (IDF) mengungkapkan bahwa serangan ini merupakan bagian dari operasi militer luas yang bertujuan melumpuhkan infrastruktur militer dan simbol ideologis Iran.

BACA JUGA:Merah Putih Berkibar di Italia dan Thailand! Aksi Gila Pebalap Astra Honda Bikin Bangga

BACA JUGA:Resmi! Platform Kripto Bitget Jadi Sponsor MotoGP

50 Jet Tempur Dikerahkan, Instalasi Militer Jadi Sasaran

Lebih dari 50 jet tempur dikerahkan dalam serangan ini. Sasaran utama mencakup fasilitas militer, akses menuju situs nuklir Fordo, dan pusat komando IRGC (Korps Garda Revolusi Islam). IDF mengklaim serangan ini menyebabkan kerugian besar di pihak Iran, termasuk korban jiwa di kalangan militer.

Salah satu target penting yang turut hancur adalah jam simbolis di Lapangan Palestina yang mencerminkan permusuhan terbuka Iran terhadap Israel. Penghancuran simbol ini dinilai sebagai pesan tegas Israel terhadap retorika agresif rezim Teheran.

BACA JUGA:Eks Kadisnakertrans Sumsel Dituntut 8 Tahun Penjara, Jaksa Siap Sita dan Lelang Harta

BACA JUGA:Penyidikan Kasus Internet Desa Muba Masuki Babak Baru, Jaksa Gali Peran Oknum Pengacara

Balasan atas Serangan Misil Iran

Serangan udara Israel ini merupakan respons langsung terhadap rentetan serangan misil Iran yang sebelumnya menghantam berbagai wilayah di Israel, termasuk ibu kota Tel Aviv. Serangan misil tersebut mengakibatkan kerusakan besar dan korban jiwa, memaksa ribuan warga Israel mengungsi ke bunker dan tempat perlindungan darurat.

Otoritas Pajak Israel melalui Dana Kompensasi Nasional telah menerima lebih dari 36.000 klaim kerusakan, sebagian besar terkait rumah, kendaraan, dan properti warga yang rusak akibat serangan tersebut.

BACA JUGA:Puluhan Mantan Pegawai Tempuh Jalur Hukum, Pertamina dan Sejumlah Pihak Lain Ikut Digugat

BACA JUGA:Kasus Korupsi Pasar Cinde: Nama-Nama Pejabat Era Harnojoyo Satu per Satu Diperiksa

Israel Isyaratkan De-eskalasi, Tapi Ketegangan Masih Tinggi

Kategori :