Pilkada Usai, KPU Muara Enim Kembalikan Sisa Dana Hibah Pilkada Rp7,1 Miliar

Ketua KPU Muara Enim Rohani SH menyerahkan bukti setoran dan laporan soal pengembalian sisa dana hibah pilkada pada Bupati Muara Enim H Edison didampingi Wakil Bupati Hj Sumarni secara simbolis, kemarin. -Foto: Gite Wijaya.-
MUARA ENIM, HARIANOKUSELATAN.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Muara Enim mengembalikan sisa dana hibah Pilkada 2024 sebesar Rp7.126.335.270 ke kas daerah.
Dana tersebut merupakan kelebihan dari total anggaran yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Muara Enim untuk penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati.
Penyerahan bukti setoran ke Kas Daerah dilakukan pada 24 Maret 2025, dan disampaikan secara simbolis oleh Ketua KPU Muara Enim Rohani, SH kepada Bupati Muara Enim H Edison, didampingi Wakil Bupati Hj Sumarni.
BACA JUGA:Kantor Belum Memadai, Bawaslu OKI Usulkan Renovasi
BACA JUGA:Pasca Putusan MK, Empat Lawang Gelar Deklarasi PSU Damai
Audiensi ini juga dihadiri jajaran komisioner KPU, Sekretaris Ramadansyah, serta sejumlah pejabat daerah seperti Kepala Bappeda H Emran Tabrani dan Kepala Badan Kesbangpol Drs Andi Wijaya.
Rohani menjelaskan, KPU Muara Enim menerima dana hibah sebesar Rp76.275.468.889 untuk pelaksanaan Pilkada. Dari jumlah tersebut, yang terpakai sebesar Rp69.149.113.629.
BACA JUGA:Bukan Belanda Lagi, Timnas Indonesia Kini Bidik Pemain Berdarah Jerman
BACA JUGA:Fokus Kualifikasi Piala Dunia, Pemain Timnas Tolak Ikut Serta di Laga vs Manchester United
“Sisa anggaran yang tidak terpakai sudah kami kembalikan ke kas daerah sebagai bentuk tanggung jawab dan dukungan terhadap efisiensi anggaran pemerintah,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa seluruh tahapan pilkada telah berjalan sesuai prosedur dan dana digunakan untuk kebutuhan riil pelaksanaan pemilu di lapangan.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Muara Enim H Edison menyampaikan apresiasi atas kinerja dan transparansi KPU.
BACA JUGA:KPK Bongkar Peran La Nyalla dalam Kasus Pokmas, Rumahnya Digeledah
BACA JUGA:Kebijakan Tarif AS Ditangguhkan, Indonesia Negara Pertama yang Diundang Untuk Pembahasan