Mengenal Budaya Mengantar Petulung Ciri Khas Masyarakat OKU Selatan, Mulai Tergerus Budaya Amplop

--
Dengan demikian, warga yang mengantar petulung pada umumnya dilakukan oleh para Ibu Rumah Tangga (IRT) suatu desa yang kemudian setelahnya dilanjutkan dengan membantu berbagai persiapan hajatan dari tuan rumah.
Setelah pekerjaan pemilik hajatan rampung, saat selesai makan siang, baskom yang dikumpulkan oleh warga setempat dan telah kosong pemilik hajatan memberikan imbalan dari tuan rumah berupa sepotong wajik, beberapa roti dan dan sepotong kue bolu.
Akan tetapi, seiring dengan perkembangan zaman, budaya Mengantar Petulung di OKU Selatan umumnya terjadi di Kecamatan Muaradua sudah berkurang.
Pasalnya, budaya ini digantikan dengan memberikan bantuan berupa uang yang dibungkus amplop yang dinilai lebih praktis.
"Seiring dengan perkembangan zaman, di Muaradua sudah berkurang tradisi seperti ini.
Masyarakat biasanya memberikan bantuan kepada yang melaksanakan resepsi dalam bentuk amplop uang. Karena dinilai lebih praktis," ujar nya
Terkecuali di kecamatan yang ada di luar kota Muaradua, budaya mengantar petulung ini masih bertahan hingga sekarang.