Fakta Menarik: Natal Dilarang di Beberapa Negara, Ini Alasannya
Larangan perayaan Natal-desti-
Harianokuselatan.bacakoran.co - Natal, salah satu hari raya terpenting bagi umat Kristiani di seluruh dunia, ternyata tidak dirayakan secara bebas di sejumlah negara.
Beragam alasan, mulai dari faktor agama hingga kekhawatiran akan konflik sosial, menjadi dasar kebijakan pelarangan perayaan ini. Berikut adalah daftar negara yang melarang atau membatasi perayaan Natal:
Somalia
Somalia melarang perayaan Natal untuk mencegah potensi konflik antaragama. Natal dianggap tidak sesuai dengan tradisi Islam, sehingga perayaan terbuka dikhawatirkan memicu serangan kelompok ekstremis.
Korea Utara
Di Korea Utara, Natal dianggap ancaman bagi ideologi rezim. Segala bentuk perayaan agama yang tidak sejalan dengan pandangan pemerintah dilarang keras. Pelanggaran terhadap aturan ini dapat berujung pada hukuman berat, termasuk penahanan.
Brunei
Brunei mengizinkan perayaan Natal secara terbatas, tetapi harus dilakukan tertutup. Kebijakan ini bertujuan melindungi keyakinan mayoritas penduduk Muslim dari pengaruh yang dianggap bertentangan dengan tradisi lokal.
Tiongkok
Pemerintah Tiongkok melarang perayaan Natal di ruang publik dan melarang pegawai negeri serta anggota Partai Komunis untuk berpartisipasi. Kampanye boikot Natal juga sering digalakkan di media sosial demi mempertahankan budaya lokal.
BACA JUGA:Hujan Deras Picu Longsor di Jalinteng Sekayu-Lubuklinggau
Arab Saudi
Meskipun tidak secara resmi melarang, perayaan Natal di Arab Saudi jarang dilakukan di ruang publik. Pemerintah menunjukkan tanda-tanda toleransi dalam beberapa tahun terakhir, tetapi masyarakat masih cenderung memegang pandangan konservatif.
Tajikistan