Inilah Cara Baru Memasak Nasi yang Dapat Mengurangi Kalori Hingga 50%

Reporter: Desti Kurniawati |

Editor: Desti Kurniawati |

Jumat , 20 Dec 2024 - 10:48

Nasi Rendah Kalori Cara Memasak Nasi-desti-

Hal ini mencegah penumpukan glikogen yang berlebihan di tubuh dan mengurangi risiko kenaikan berat badan.

Metode ini juga tetap efektif meskipun nasi dipanaskan kembali sebelum dikonsumsi.

Penemuan ini menjadi terobosan baru dalam dunia kuliner sehat dan diharapkan dapat membantu banyak orang menjaga pola makan lebih seimbang tanpa harus menghindari nasi. (dst)

inilah cara baru memasak nasi yang dapat mengurangi kalori hingga 50%                            harianokuselatan.bacakoran.co – bagi anda yang gemar mengonsumsi nasi namun khawatir dengan kandungan kalorinya, kini ada kabar baik.
seorang mahasiswa bersama mentornya di sekolah tinggi ilmu kimia sri lanka berhasil menemukan metode sederhana memasak nasi yang mampu mengurangi kandungan kalori hingga 50 persen.
penemuan ini dilakukan oleh sudhair james dan thavarajva, yang menguji delapan resep berbeda pada 38 jenis beras.
hasilnya, mereka menemukan bahwa dengan menambahkan minyak kelapa dan melakukan pendinginan setelah memasak, kandungan kalori pada nasi dapat berkurang secara signifikan.
metode memasak nasi rendah kalori
cara memasaknya cukup sederhana dan bisa dilakukan di rumah:
masak nasi seperti biasa, namun tambahkan minyak kelapa sebanyak 3 persen dari berat nasi sebelum nasi dimasukkan ke dalam air mendidih.
setelah nasi matang, biarkan dingin, lalu simpan di kulkas selama 12 jam.
"minyak kelapa berinteraksi dengan pati beras, sehingga mengubah struktur gizinya. proses pendinginan membantu mendorong konversi pati menjadi pati resisten," jelas sudhair james.
baca juga:2 kurir 50 kilogram sabu-sabu terancam hukuman mati
baca juga:terkait sisa logistik pilkada, kpu oku tunggu petunjuk pusat
manfaat metode ini
nasi yang dimasak menggunakan metode ini tidak hanya lebih rendah kalori, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan tambahan.
pati resisten yang terbentuk lebih sulit dicerna tubuh sehingga tidak cepat diubah menjadi glukosa.
hal ini mencegah penumpukan glikogen yang berlebihan di tubuh dan mengurangi risiko kenaikan berat badan.
metode ini juga tetap efektif meskipun nasi dipanaskan kembali sebelum dikonsumsi.
penemuan ini menjadi terobosan baru dalam dunia kuliner sehat dan diharapkan dapat membantu banyak orang menjaga pola makan lebih seimbang tanpa harus menghindari nasi. (dst)