Dugem di Kampus, DJ Shinta: Maaf Saya Khilaf

--
PALEMBANG - Unggahan dari akun media sosial @sintatwod telah menciptakan kehebohan. Kontroversi muncul setelah akun tersebut memposting caption dan narasi "Dugem di Kampus" dalam acara mahasiswa Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Palembang.
Dalam video berdurasi 50 detik, terlihat suasana hura-hura yang disajikan seperti tempat hiburan malam di dalam kampus, lengkap dengan cahaya gemerlap. Video ini menuai berbagai komentar negatif dari netizen, yang kemudian mengaitkan kehidupan kampus dengan stigma negatif, terutama karena terlihat adanya minuman yang diduga miras dan pakaian terbuka.
Menyikapi hal ini, Direktur Poltekpar Palembang, Anwari Masatip, langsung memberikan klarifikasi. Menurutnya, narasi "dugem" yang dituliskan oleh DJ tersebut dianggap salah dan telah merugikan citra lembaga pendidikan tersebut. Anwari menjelaskan bahwa yang terlihat dalam video bukanlah mahasiswi Poltekpar melainkan seorang DJ yang diundang untuk menghibur.
"Kami minta maaf atas kegaduhan yang terjadi. Namun hal tersebut tidak seperti yang diceritakan. Dan itu bukan mahasiswi Poltekpar melainkan DJ yang diundang," ungkap Anwari.
Menurut Anwari, video viral tersebut hanya mencakup sebagian kecil dari serangkaian kegiatan positif yang telah dilakukan sebelumnya. Ia menekankan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara penutup semester yang dirancang untuk memberikan semangat kepada mahasiswa menjelang Ujian Akhir Semester (UAS).
Meskipun demikian, Anwari mengapresiasi masukan dan kritik dari masyarakat. Ia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Sumatra Selatan (Sumsel) yang merasa terganggu oleh video viral tersebut. Pihak kampus telah melakukan evaluasi dan berkomitmen untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
"Kami memohon maaf atas tercorengnya kesakralan dunia pendidikan. Kami akan mengevaluasi kegiatan yang ada sehingga di hari-hari ke depan, kasus seperti ini tidak terulang," ungkapnya.
Sementara itu, DJ Shinta Mispan mengakui kesalahannya dan meminta maaf atas kejadian yang terjadi. Ia menjelaskan bahwa unggahan tersebut merupakan konten pribadi yang tidak disadari akan berdampak besar terhadap citra kampus.
"Saya mengunggah itu ke media sosial untuk konten pribadi," ungkapnya.
DJ Shinta, yang sudah berkecimpung dalam dunia DJ sejak 2015, menyatakan bahwa dia sangat tidak menyadari bahwa unggahan tersebut akan memberikan dampak negatif pada citra kampus. Dia menyampaikan permintaan maafnya, menyebut kejadian tersebut sebagai kesalahan yang tidak disengaja.
"Terkait dengan profesi saya sebagai DJ, saya tidak memaksakan orang untuk menyukai. Saya hanya melakukan apa yang saya suka, terutama dalam musik elektronik disk music," tambahnya. (seg)