Pihak PT AGS Akui Limbah Dialirkan ke Sungai

Limbah cair milik PT Agro Gading Sejahtera (AGS) yang dikeluarkan dari produksi minyak mentah diduga mencemari aliran Sungai. -Foto: Hamdal Hadi/Harian OKU Selatan.-
MUARADUA, HARIANOKUSELATAN.ID - Limbah cair milik PT Agro Gading Sejahtera (AGS) yang dikeluarkan dari produksi minyak mentah diduga mencemari aliran sungai yang menjadi sumber irigasi persawahan warga Desa Sumber Raya, Kecamatan Buay Pemaca, Kabupaten OKU Selatan.
Akibatnya, sejumlah petani mengaku mengalami gagal panen lantaran perairan persawahan tersebut tercemar oleh limbah.
BACA JUGA:BPJS Kesehatan Cabang Prabumulih Audiensikan Program ke Bupati OKUS
BACA JUGA:Personel Polsek Kisting Bantu Warga Pantau Ketahanan Pangan ke Kebun
Keberadaan limbah yang ditimbulkan PT tersebut ternyata diakui oleh pihak PT bahwa memang benar-benar adanya mengalir ke sungai.
Ari, salah satu pemilik sawah, mengungkapkan kerugian besar yang dialaminya akibat sawahnya tidak bisa dipanen. “Air irigasi yang biasa mengaliri sawah kami sekarang bau dan berwarna keruh. Kami yakin ini akibat limbah dari pabrik,” ujarnya. Sabtu, 12 April 2025.
BACA JUGA:Bupati Abusama Terima Audiensi BPJS Kesehatan, Bahas Optimalisasi Layanan JKN di OKU Selatan
BACA JUGA:Dewan Guru SMPN 1 Muaradua Antusias Sambut Kunjungan Bupati Abusama
Pihak manajemen PT AGS tak menampik bahwa aliran limbah memang dibuang ke sungai, namun berdalih bahwa pembuangan dilakukan sesuai izin dan telah memenuhi baku mutu lingkungan.
"Memang buang ke badan air sungai dan air sungai yang sudah di masuki limbah terus dipantau dinas setiap semester," kata Zaheradin Selaku Will Manager PT AGS. Sabtu (12/4/2025).
BACA JUGA:Aktivitas Galian C di Sekitar Bendungan Tiga dihaji OKU Selatan Dipertanyakan
BACA JUGA:Pastikan Ketersediaan dan Harga Stabil, Pemkab OKUS Rutin Pantau Pasar
Meski demikian, pernyataan tersebut dinilai tak sejalan dengan kondisi di lapangan. Air sungai yang tercemar tidak hanya berdampak pada pertanian, tetapi juga memicu kekhawatiran akan dampak kesehatan bagi warga sekitar. Hingga kini, belum ada tindakan tegas dari pihak terkait.(Dal)