Harga Kopi Robusta di Lubuklinggau 'Meledak' hingga Rp60 Ribu Per Kg
Petani kopi asal kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), gas poll pemanenan kopi robusta. Jumat (38/6) sekitar pukul 12.00 WIB, harga kopi masih 'meledak' di kisaran Rp60 ribu/kg. -Foto: Sumeks.co.-
LUBUKLINGGAU, HARIANOKUSELATAN.ID - Petani kopi di Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan, sedang merasakan berkah dari lonjakan harga kopi robusta yang mencapai titik tertinggi hingga Rp60 ribu per kilogram pada Jumat (28/6) pukul 12.00 WIB.
Hal ini menjadi angin segar bagi para petani, termasuk Suharta, yang mengungkapkan kegembiraannya atas kenaikan harga tersebut.
Suharta, seorang petani kopi di Kelurahan Pasar Pemiri, Kecamatan Lubuklinggau Barat II, menyatakan bahwa ini adalah kali pertama dalam hidupnya ia mengalami harga kopi mencapai level tersebut.
Sebelumnya, harga kopi hanya berkisar Rp25-30 ribu per kilogram, bahkan sempat mencapai titik terendah Rp3-4 ribu per kilogram.
BACA JUGA:4 Bulan Ini Musim Kawin Anjing, Warga Diminta Waspadai Kasus Peningkatan Risiko Rabies
BACA JUGA:Kejari Tetapkan Tersangka Baru Kasus Korupsi Gedung 'Guest House' UIN Raden Fatah Palembang
Lonjakan harga ini memberikan harapan baru bagi para petani yang sebelumnya sering menghadapi kesulitan ekonomi akibat hasil panen yang tidak memadai.
Kopi robusta, sebagai tanaman musiman, memiliki masa panen yang terjadi dalam interval 10 hari karena buahnya tidak selalu matang secara serentak.
Dari satu hektar lahan, Suharta dapat menghasilkan 6 karung kopi berukuran 50 kilogram setiap panen.
Namun, proses pengeringan kopi menjadi tantangan tersendiri dengan menggunakan dua metode, yaitu giling dengan menjemur selama 3 hari dan glondongan dengan menjemur langsung selama 1 minggu.
Madi, seorang pengepul kopi di Lubuklinggau, mengkonfirmasi bahwa harga kopi robusta kering hampir seragam di kota tersebut, mendekati angka Rp60 ribu per kilogram.
BACA JUGA:3 Tersangka Korupsi Pemenuhan Kewajiban Perpajakan 2019-2021 Segera Disidang
BACA JUGA:3 Rumah Panggung di Atas Air Desa Tulung Selapan Ilir OKI Terbakar
Dia juga menambahkan bahwa di Lubuklinggau terdapat berbagai varietas lokal seperti kopi kecik ari, kopi lamo tuo, kopi manak, kopi kedap duren, dan kopi gayo, yang semuanya termasuk dalam kategori kopi robusta.
Di samping itu, harga Greenbean Arabika di wilayah ini mencapai Rp110 ribu per kilogram, sementara kopi luwak liar memegang harga tertinggi mencapai Rp100-150 ribu per ons.
Madi memprediksi bahwa harga kopi akan terus naik dipengaruhi oleh permintaan ekspor yang meningkat dan pelemahan nilai tukar Rupiah.
Secara keseluruhan, harapan para petani adalah agar harga kopi tetap stabil hingga akhir tahun 2024, sehingga mereka dapat terus merasakan dampak positif dari kenaikan harga ini dalam jangka panjang.