MU Digosipkan Bakal Dipecat Erik Ten Hag Usai Final Piala FA Cup
Posisi Erik ten Hag benar-benar tak akan aman kendati juara Piala FA Cup. -Foto: @fabrizioromano-X.-
JAKARTA, HARIAN OKU SELATAN - Manchester United kembali digosipkan akan kembali mengganti pelatih baru.
Adalah Erik ten Hag yang santer akan dipecat setelah final Piala FA Cup.
Britania Raya geger setelah jurnalis kawakan asal Italia Di Marzio.
Ia mengklaim Erik ten Hag akan dipecat INEOS dari kursi manajerial Setan Merah.
Sedang pakar bursa transfer Fabrizio Romano berpendapat lain.
Ia menyebut posisi Erik ten Hag masih bisa diselamatkan.
BACA JUGA:Jalan Baru Rp 500 Juta Rusak Parah
Namun keduanya kompak hasil dan performa United melawan Manchester City di final Piala FA Cup tak akan mengubah keadaan.
Media Inggris seperti ESPN sudah merangkum siapa saja pelatih yang tersedia.
Sir Jim Ratcliffe, pemilik INEOS disebut sudah melakukan penjajakan terhadap 3 nama.
Di antaranya Thomas Tuchel, Mauricio Pochettino dan Kieran McKenna.
Ketiganya dilaporkan telah dipertimbangkan jika memang Ten Hag dipecat MU.
Erik ten Hag sudah dua tahun melatih MU. Sejatinya ia masih punya kontrak dua tahun lagi.
Tahun kedua ini ibarat seorang penerjun payung, kinerja pria Belanda itu terjun bebas.
Di awal musim lalu Ten Hag membawa MU finis ketiga, yang di musim sebelumnya juga buruk.
Faktanya semua pelatih baru MU setelah Sir Alex Ferguson, dipecat di musim kedua karena merosotnya performa tim.
Plus minus bagi Ten Hag. Tentu plusnya ia sukses mengorbitkan talenta-talenta muda.
Sebut saja Alejandro Garnacho, Kobie Mainoo dan Kambuwala.
Dua nama pertama pada musim ini bermain cukup sering sebagai starter.
BACA JUGA:Puluhan Emak-emak Kembali Datangi PT WPI Buat Tagih Janji
Garnacho terbantu karena Jadon Sancho dipinjamkan ke Borussia Dortmund.
Pemain muda timnas Argentina itu piawai mengobrak-abrik pertahanan lawan dari sisi kiri.
Tak jarang Ten Hag pun beberapa kali memainkannya di sisi kanan.
Terkadang juga ketika bermain bersama Marcus Rashford, kedua selalu bertukar posisi.
Selain itu Kobie Mainoo seiring bermain karena banyaknya pemain tengah MU yang diterpa cedera.
Casemiro sempat cedera panjang, diikuti oleh Christian Eriksen.
Sayangnya minus bagi Erik ten Hag permainan MU cenderung monoton, tak ada peningkatan, apalagi konsistensi.
Hal ini yang menyebabkan 14 pertandingan Setan Merah menelan kekalahan di Liga Inggris musim ini.
Anehnya Ten Hag juga kerap memainkan pemain yang bukan di posisi aslinya dibanding mengubah format strategi.
Misalnya di awal-awal musim karena Luke Shaw cedera, Ten Hag lebih sering memainkan Sofyan Amrabat di pos tersebut.
BACA JUGA:Rumah Hanyut hingga Jalinsum Lumpuh Total
Padahal ada beberapa pemain seperti Diogo Dalot dan pemain muda yang bisa dimain di posisi tersebut.
Atau bisa saja Ten Hag bermain dengan skema 3 bek utama. Namun hal ini nyaris tak pernah dilakukan.
Tak berhenti di situ, pattern permainan tak paten alias tak punya arah tujuan.
Dari satu pertandingan ke pertandingan lain gaya bermian pemain MU tidak punya ciri khas.
Yang lucu ketika MU dibantai oleh Crystal Palace.
Sekelas Manchester United bermain bertahan di kandang lawan.
Walhasil pertahanan yang dikawal Casemiro dan Harry Maguire kebobolan 4-0 tanpa balas.
Kekalahan MU atas Palace itu kabarnya menjadi tolak ukur Sir Jim Ratcliffe akan mendepak Ten Hag.
Selain itu lebih dari 60 kasus cedera pemain menjadi fenomena langka di Inggris.
Metode kepelatihan dan manajerial eks Ajax Amsterdam itu patut dipertanyakan.
Jika akhirnya Erik ten Hag dipecat, publik sepertinya tidak akan terkejut.
Pasalnya catatan-catatan buruknya di musim kedua ini memang layak dipertimbangkan. (dnn)