Menolak Punya Anak, Penulis Temukan Makna Kehidupan Lewat Pengalaman “Mengasuh” Burung
Sydney – Joseph Earp, kritikus dan penulis asal Australia, berbagi pengalaman tentang keputusannya untuk hidup tanpa anak. Meski kerap mendapat pertanyaan hingga komentar sinis terkait pilihannya, Earp menegaskan bahwa hidup tanpa keturunan tidak berarti hidup tanpa kesempatan untuk merawat atau memberi kasih sayang.
Dalam tulisannya di Guardian Australia, Earp menceritakan bagaimana ia dan pasangannya menemukan sarang burung noisy miner saat berlibur di pesisir. Dari tiga telur yang menetas, pasangan itu merasa terikat layaknya “orang tua”, memantau perkembangan anak burung tersebut dari jauh.
“Menjadi orang tua berarti belajar melepas. Kami belajar melihat dari kejauhan, memberi ruang, dan merawat tanpa harus memiliki,” tulisnya.
Menurut Earp, keputusan untuk tidak memiliki anak sering dianggap menolak kehidupan itu sendiri. Ia kerap ditanya apakah akan menyesal atau dianggap tidak menyukai anak. Namun, ia menekankan bahwa hidup tanpa anak biologis tetap dipenuhi momen untuk menunjukkan kepedulian, baik kepada keluarga, lingkungan, maupun hal-hal kecil di sekitar.
“Hidup kita penuh dengan kesempatan tak terduga untuk merawat. Bahkan tanpa anak kandung, saya tahu hidup saya akan tetap dipenuhi hal-hal kecil yang meminta bantuan, dan saya akan selalu memperoleh makna dari setiap ‘ya, saya akan membantu,’” ujarnya.
Earp saat ini tengah mempersiapkan penerbitan bukunya berjudul Painting Portraits of Everyone I’ve Ever Dated, yang dijadwalkan terbit pada 2025 oleh Pantera Press.