Puluhan Emak-emak Kembali Datangi PT WPI Buat Tagih Janji

Aksi demo yang dilakukan emak-emak Desa Prajen, Kecamatan Banyuasin I, di depan Kantor PT Wilmar Padi Indonesia (WPI), Rabu (22/5) sore. -Foto: Akda/Sumeks.-

BANYUASIN, HARIAN OKU SELATAN - Puluhan emak-emak (Ibu Rumah Tangga) dari Desa Prajen, Kecamatan Banyuasin I, kembali mendatangi PT Wilmar Padi Indonesia (WPI) pada Rabu (22/5) sore untuk menagih kompensasi sembako yang dijanjikan oleh perusahaan tersebut sebagai akibat dari dampak debu yang dihasilkan dari proses penggilingan padi.

Menurut salah satu warga Desa Prajen yang bernama Emik, kompensasi yang dijanjikan oleh PT WPI berupa sembako seperti beras 5 kg, minyak, dan susu. Namun, permintaan kompensasi tersebut awalnya tidak mendapat respons yang memadai dari pihak perusahaan, sehingga warga merasa kecewa.

BACA JUGA:Mobil Nyemplung ke Sungai, Sepasang Kekasih Tewas

BACA JUGA:Pemkab OKU Timur Targetkan 1 Juta Ton Gabah Kering Panen

Akibatnya, puluhan ibu rumah tangga kembali datang untuk meminta agar PT WPI segera merealisasikan kompensasi yang dijanjikan. Namun, hasilnya tidak sesuai dengan harapan mereka.

Sabirin, warga Desa Prajen Dusun III, menjelaskan bahwa dalam aksi demo tersebut, PT WPI memberikan kompensasi kepada warga. Namun, kompensasi yang diberikan ternyata tidak sesuai dengan yang dijanjikan, yakni hanya beras 2 kg dan minyak 1 kg.

BACA JUGA:Rumah Hanyut hingga Jalinsum Lumpuh Total

BACA JUGA:Mobil Elf Terseret Banjir, 1 Penumpang Tewas, 4 Lainnya Belum Ditemukan

Sebelumnya, masyarakat sekitar telah mengeluhkan debu yang dihasilkan dari proses penggilingan padi di PT Wilmar Indonesia yang berlokasi di Desa Prajen, Kecamatan Banyuasin I, Banyuasin. Bahkan, pada bulan April sebelumnya, puluhan ibu rumah tangga dari Desa Prajen, khususnya Dusun III, melakukan aksi damai dengan mendatangi pabrik untuk menyuarakan tuntutan mereka.

Mereka meminta agar PT Wilmar Indonesia mengambil langkah-langkah untuk mencegah debu dari penggilingan padi agar tidak lagi sampai menyebar ke pemukiman warga sekitar. Kehadiran debu tersebut telah mengganggu aktivitas sehari-hari warga, seperti mencuci, memasak, dan menjemur pakaian, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi mereka. (seg)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan