Puluhan Pelajar Keracunan, BBPOM Temukan E Coli di Menu MBG OKI
KAYUAGUNG - Kasus keracunan massal yang dialami puluhan pelajar di Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, pada awal September 2025 akhirnya terungkap penyebabnya.
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Palembang menemukan adanya bakteri E coli pada menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikonsumsi siswa.
BACA JUGA:Dituntut 1 Tahun 3 Bulan Dalam Sidang Dugaan Ijazah Palsu, Kades Pematang Panggang Minta Dibebaskan
BACA JUGA:Kasus Fee Proyek Pokir Anita Noeringhati, Arie Cs Dijatuhi 2 Tahun Penjara
Hasil Uji BBPOM: Positif Terkontaminasi
Ketua Satgas MBG Kabupaten OKI, H M Lubis SKM MKes, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima hasil uji laboratorium dari BBPOM Palembang terkait kualitas makanan di dapur penyedia MBG Desa Menang Raya, Kecamatan Pedamaran.
Dari hasil pemeriksaan, makanan yang disediakan tidak memenuhi standar kesehatan mikrobiologi karena sudah terkontaminasi bakteri E coli. Kontaminasi tersebut diduga terjadi sejak proses memasak hingga penyajian.
“Adanya cemaran ini kemungkinan besar dipicu oleh proses pemasakan dan penyajian yang kurang tepat, ditambah waktu penyimpanan makanan yang terlalu lama sebelum dikonsumsi,” jelas Lubis, Rabu (17/9/2025).
BACA JUGA:Pembangunan Bendungan Tiga Dihaji, Pemkab OKUS Edukasi Warga soal Dampak Sosial
BACA JUGA:Pengurus Badan Kontak Muslim Kecamatan di OKUS Resmi Dikukuhkan
Sampel Makanan yang Diuji
Pengambilan sampel dilakukan pada 3 September 2025 lalu dari dapur penyedia MBG di Desa Menang Raya. Menu yang diperiksa meliputi nasi putih, soto ayam, tahu crispy, susu kemasan merek Mimi, serta buah jeruk.
Menurut Lubis, makanan yang berbahan dasar daging, ayam, maupun tahu memang sangat rentan terkontaminasi bakteri jika tidak diolah dan disimpan dengan benar.
Faktor penyimpanan yang terlalu lama disebut memperbesar risiko munculnya bakteri penyebab keracunan.
BACA JUGA:Sejumlah Napi di Lapas Muaradua Dilatih Kafani Jenazah
BACA JUGA:Aksi Sukarela Topan: Bakar Sampah TPU Pancur Pungah agar Tak Cemari Sungai Kisau