Bitcoin Bangkit di Awal September, Didorong Sentimen Pasar Saham AS

Bitcoin.-foto;ist-

IKLAN UMROH

Kurt S. Altrichter, pendiri Ivory Hill Wealth Advisory, menilai situasi saat ini ibarat “The Fed berjalan di atas tali.”

Pemangkasan suku bunga terlalu cepat → berisiko memicu inflasi ulang ala 1970-an.

Menahannya terlalu lama → bisa memicu resesi dengan menekan pasar tenaga kerja.

Agenda Pasar Pekan Ini

Investor kini menanti sejumlah data penting:

Klaim pengangguran awal (Initial Jobless Claims) – perkiraan 230.000 klaim, sedikit di atas pekan lalu (229.000). Angka lebih tinggi bisa memberi tekanan bagi The Fed.

Revisi produktivitas & biaya tenaga kerja AS Q2 2025 – potensi sinyal tekanan inflasi baru jika biaya tenaga kerja naik.

Nonfarm Payrolls Jumat ini – diperkirakan tingkat pengangguran naik tipis ke 4,3% dari 4,2% di Juli.

BACA JUGA:Soundcore TWS P41i Meluncur di Indonesia, Casing Bisa Jadi Power Bank untuk HP

BACA JUGA:Instagram Resmi Hadir di iPad, Begini Fitur dan Keunggulannya

Prospek ke Depan

Pasar masih menaruh harapan bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin, bahkan tak menutup kemungkinan 50 basis poin pada pertemuan akhir September. Keputusan ini akan menjadi penentu arah harga Bitcoin dalam beberapa minggu mendatang.

Dengan kombinasi rebound saham, pelemahan inflasi, dan ekspektasi pemangkasan suku bunga, awal September bisa menjadi momentum penting bagi Bitcoin untuk menguji kembali level resistance berikutnya di atas USD 112.000–115.000.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan