Developer Ungkap Battlefield dan Call of Duty “Saling Melengkapi”
HARIANOKUSELATAN.ID – Setelah Battlefield 6 memasuki minggu kedua Open Beta dan menarik ribuan pemain untuk mencoba, diskusi di kalangan gamer mulai ramai membandingkan seri ini dengan rival lamanya, Call of Duty.
Menanggapi hal tersebut, Byron Beede, General Manager Battlefield, berbicara dalam sebuah wawancara bersama Jake Lucky yang juga menghadirkan CEO Respawn Entertainment, Vince Zampella. Keduanya pernah menjadi bagian tim pengembangan Call of Duty sebelum terlibat di Battlefield.
BACA JUGA:Mashudi Ditunjuk Nahkodai Pemberitaan dan Jaringan Disway Group
BACA JUGA:BI Tunda Peluncuran Payment ID, Fokus Uji Coba September 2025
“Saling Melengkapi” Bukan Saling Menjatuhkan
Byron Beede menegaskan bahwa meski keduanya bersaing di genre first-person shooter (FPS), Battlefield dan Call of Duty telah lama hidup berdampingan dan justru saling melengkapi.
Menurutnya, ada elemen-elemen gameplay yang dimiliki Call of Duty namun tidak ada di Battlefield, begitu juga sebaliknya. Hal inilah yang membuat kedua game punya identitas masing-masing dan dapat menarik basis pemain yang berbeda.
BACA JUGA:Pembalap Muda Indonesia Arbi Aditama Debut di GP Moto3 Gantikan Buasri
BACA JUGA:Skandal di Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21, Vietnam Didiskualifikasi karena Gunakan Pemain Pria
Keunikan Battlefield 6 Dibanding FPS Lain
Saat ditanya apa yang membuat Battlefield 6 berbeda dari kompetitor, Beede menyebut bahwa fokus tim adalah menghadirkan “Battlefield yang sesungguhnya”.
Fitur environment destruction atau kehancuran lingkungan menjadi ciri khas utama, di mana bangunan, kendaraan, dan objek di medan perang dapat hancur secara realistis, memberikan pengalaman bermain yang dinamis.
BACA JUGA:Empat Lawang Resmi Jadi Tuan Rumah Peda KTNA Sumsel 2025
BACA JUGA:Hadiri Sidang Kasus Tol Betung-Tempino, Puluhan Mahasiswa Hukum Unsri Minta Bebaskan Dosen Mereka
Selain itu, sistem class dan berbagai fitur taktis lainnya disebut memperkaya strategi permainan, sehingga pemain tidak hanya mengandalkan refleks, tetapi juga koordinasi tim dan pemanfaatan medan tempur.